Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P ke Relawan Jokowi: Jangan Reduksi Keberhasilan Jokowi dengan Manuver Tak Berguna untuk Rakyat

Kompas.com - 28/11/2022, 10:12 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengkritik manuver yang relawan Gerakan Nusantara Bersatu lakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, di mana mereka mengumpulkan massa dan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hasto meminta para relawan tidak melakukan manuver tidak berguna ke masyarakat. Sehingga, citra baik Jokowi menjadi tereduksi.

"Tolong jangan reduksi keberhasilan Pak Jokowi dengan manuver yang tidak berguna untuk rakyat. Sebab, tantangan yang lain seperti intoleransi dan radikalisme yang semakin marak nyata di depan mata," ujar Hasto dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).

Hasto mengatakan, para relawan Gerakan Nusantara Bersatu hanya asyik-asyik melakukan manuver untuk capres-cawapres Pilpres 2024.

Baca juga: PDI-P Curiga Relawan Janjikan Hal Tak Sehat ke Massa, Minta Ring 1 Jokowi Tak Asal Bapak Senang

Ia menyebut bahwa kritik yang PDI-P layangkan ini merupakan upaya agar prestasi yang dituai Jokowi selama ini tidak dikerdilkan hanya karena acara reuni relawan tersebut.

"Semua kritik dilakukan dengan penuh kesadaran atas rasa hormat pada prestasi Pak Jokowi agar tidak dikerdilkan oleh berbagai manuver kekuasaan yang bisa mereduksi keberhasilan Pak Jokowi," ujarnya.

Kemudian, Hasto mengingatkan bahwa watak kepemimpinan Jokowi adalah politik pemberdayaan rakyat dengan blusukan dan turun ke bawah, bukan politik mobilisasi seperti di GBK kemarin lusa.

Atas dasar hal tersebut, menurut Hasto, yang paling penting dilakukan saat ini adalah mengkristalisasikan keberhasilan kepemimpinan kaya prestasi dari Jokowi menjadi konsepsi pembangunan agar terjadi kesinambungan bagi masa depan.

Baca juga: Relawan Jokowi Gelar Musra di Hong Kong, Pertama Kalinya di Luar Negeri

Hasto mengklaim Jokowi berhasil membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia melalui Merdeka Belajar, menyelenggaralan Asian Games dan PON XX di Papua, berhasil menangani Covid-19, membangun ekonomi dalam masa yang sangat sulit, dan berhasil menyelenggarakan KTT G20 yang spektakuler.

"Harus menjadi konsepsi utuh bagi pembangunan masa depan. Dalam hal spirit berkemajuan dan kebanggaan nasional melalui pembangunan Indonesia sentris terbukti telah mengangkat harkat dan martabat bangsa di dunia internasional," kata Hasto.

"Bahkan yang paling mengharukan di kawasan perbatasan, seluruh anak bangsa kini bisa berdiri tegak, dan bangga sebagai bangsa Indonesia, karena hanya Pak Jokowi yang mampu mengambil terobosan itu," ujarnya lagi.

Hasto mengatakan, kini Indonesia tidak diremehkan lagi oleh negara tetangga.

Baca juga: PDI-P Sesalkan Acara Reuni Relawan Jokowi di GBK: Kebaikan Presiden Dimanfaatkan

Sebagaimana diketahui, sekitar 150.000 orang relawan bertemu dengan Jokowi di GBK pada Sabtu (26/11/2022) kemarin.

Dalam acara itu dideklarasikan gerakan "2024 manut Jokowi". Selain itu, massa dan relawan yang hadir menggaungkan "Jokowi 3 periode".

Pihak oposisi seperti Partai Demokrat lantas menyoroti pengarahan khusus yang diberikan Jokowi kepada relawannya dalam memilih sosok pemimpin yang akan meneruskan kinerjanya setelah 2024 mendatang.

Halaman:


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com