Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Situasi Pandemi Memburuk, Peningkatan Covid-19 di Asia Mengkhawatirkan

Kompas.com - 24/11/2022, 11:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asia menjadi episentrum gelombang subvarian baru Covid-19 kali ini secara geografis. Fenomena ini terekam dalam Indeks Pengendalian Covid-19 (IPC) Litbang Kompas.

Pasalnya hingga 21 November, dua negara di Asia mengalami jumlah kasus positif baru yang tertinggi, yakni Jepang dan Korea Selatan.

Dalam seminggu terakhir, jumlah positif baru di Jepang mencapai 593.000 kasus. Hal ini membuat Jepang menjadi negara dengan peningkatan kasus yang paling mengkhawatirkan karena mengalami peningkatan sebanyak 18 persen dibanding minggu sebelumnya.

Sementara itu, jumlah positif baru di Korea Selatan mencapai 364.000 kasus.

Baca juga: Dinkes DKI: Puncak Kasus Covid-19 di Jakarta Akhir November atau Awal Desember

"Dibandingkan dengan masa seminggu sebelumnya, terjadi peningkatan kasus positif baru sekitar 2 persen," kata Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Kamis (24/11/2022).

Beberapa negara Asia lainnya juga mengalami tren kenaikan kasus Covid-19. Wilayah ini adalah Taiwan dan Hong Kong dengan kasus positif harian sebesar 128.000 dan 50.000 kasus.

Di luar kontinen Asia, beberapa negara di kawasan Eropa juga mencatat hal serupa. Prancis menjadi negara dengan situasi terparah dengan kasus mingguan mencapai 221.000 kasus, meningkat 39 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

"Perburukan situasi pandemi di berbagai negara di dunia pada pengujung 2022 ini menjadi tanda bahwa tampaknya Covid-19 masih akan ada pada 2023," jelas dia.

Kasus Covid-19 di Indonesia

Tren perburukan juga terjadi di Indonesia.

Mengacu hasil pengukuran minggu lalu, skor rata-rata nasional IPC tidak berubah di angka 78 poin. Padahal dalam satu semester terakhir, angka rata-rata nasional berasa di kisaran 80 persen, artinya menunjukkan adanya perburukan.

"Dari 34 provinsi di Indonesia, lebih dari separuhnya belum mampu memperbaiki raihan skor. Bahkan, 14 di antaranya masih mengalami perburukan," ungkap Rangga.

Baca juga: Beijing Hadapi Ujian Paling Parah Hadapi Pandemi Covid-19

Terdapat beberapa provinsi yang memiliki skor relatif rendah. Yang paling rendah adalah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, dengan perolehan skor di angka 66 poin. Sementara itu, Jawa Timur 68 poin, serta Sulawesi Barat, NTT, dan Jawa Tengah 70 poin.

Sementara itu dilihat dari penurunan skor, beberapa provinsi mengalami penurunan skor atau perburukan yang paling signifikan.

Provinsi dengan penurunan paling besar, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, dengan penurunan skor sebanyak 4 poin.

"Selain kedua provinsi ini, Lampung dan Kalimantan Utara juga menjadi daerah dengan penurunan yang patut diwaspadai, yaitu 3 poin," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com