JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang warga negara Libya yang marah-marah di Bareskrim mengaku diperas oleh jenderal Polri saat melaporkan dugaan penipuan menjadi pemberitaan yang banyak dibaca di Kompas.com pada Selasa (22/11/2022).
Selain itu, artikel mengenai penjelasan BMKG soal gempa Cianjur yang sangat merusak juga menjadi terpopuler.
Kemudian, artikel tentang emosi Ferdy Sambo ketika mengarang cerita ke AKB Ridwan Soplanit soal kematian Brigadir Yosua juga menarik minat pembaca.
Berikut ulasan selengkapnya.
Warga negara (WN) Libya, Tarek Aa Abulgasem marah-marah di Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri karena merasa diperas oleh polisi dalam proses pelaporan dugaan penipuan yang dialaminya.
Awalnya, Tarek mengaku perusahaannya di Libya ditipu oleh PT AW. Dia ditipu saat memesan selai berukuran 170 gram, tetapi mendapat selai dengan merek yang sama berukuran 150 gram.
Dengan nada suara tinggi karena emosi, Tarek menunjukkan kaleng selai 150 gram dari PT AW dan kaleng selai 170 gram milik perusahaannya yang merupakan hasil impor dari Jakarta.
Baca selengkapnya: WN Libya Marah-marah di Bareskrim, Mengaku Laporkan Penipuan tetapi Malah Diperas Jenderal Polri
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, skala gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang sebenarnya tidak terlalu besar.
Namun, gempa bermagnitudo 5,6 itu menimbulkan kerusakan signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
"Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal. Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/11/2022).
Selain itu, kata Daryono, struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa. Banyak sekali rumah yang dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa karena menggunakan besi tulangan atau semen standar.
Baca selengkapnya: Mengapa Gempa M 5,6 di Cianjur Sangat Merusak? Ini Penjelasan BMKG
Ferdy Sambo begitu emosional ketika bercerita tentang kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit yang saat itu menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan.
Ridwan merupakan polisi pertama yang datang ke rumah dinas Sambo sesaat setelah penembakan Yosua pada Jumat (8/7/2022).
Kepada Ridwan, Sambo bercerita soal narasi tembak-menembak yang berujung kematian anak buahnya. Tanpa Ridwan ketahui, ternyata cerita Sambo tersebut penuh kebohongan.
Hal ini disampaikan Ridwan saat hadir sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (21/11/2022).
Baca selengkapnya: Emosinya Ferdy Sambo Saat Karang Cerita ke AKBP Ridwan: Tangan Tepuk Tembok, Mata Berkaca-kaca
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.