Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: Lebih 70 Persen Pemilih Pemula Puas dan Nilai Baik Citra Jokowi

Kompas.com - 19/11/2022, 13:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Citra baik dan kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi di mata kaum pemula atau pemilih muda masih cukup tinggi. Hal ini berdasarkan survei Litbang Kompas yang diterbitkan Sabtu (19/11/2022).

Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 71,9 persen kaum pemula menyatakan puas pada kinerja Jokowi sebagai presiden 2 periode sejak tahun 2014.

Menariknya, kaum pemula sebelumnya tidak terlibat sebagai simpatisan atau para pendukung Jokowi.

"Apresiasi kalangan pemilih muda kepada Jokowi yang tampak tinggi ini sejalan dengan baiknya citra Jokowi di mata mereka," tulis Peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan dikutip dari Kompas.id, Sabtu.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Ganjar, Anies, dan Prabowo Cenderung Loyal

Di kalangan pemula ini, citra Jokowi tidak kurang dari 76,7 persen di mana 14,7 persen menyatakan sangat baik dan 62 persen menyatakan baik.

Sedangkan, sisanya yaitu 16,3 persen menyatakan buruk, 3,1 persen menyatakan sangat buruk, dan 3,9 persen menyatakan tidak tahu.

"Hasil survei menunjukkan, hanya 19,4 persen yang menyatakan buruk dan buruk sekali. Sebaliknya, lebih dari tiga perempat bagian pemilih mula menyatakan baik dan baik sekali," bebernya.

Di kalangan pemilih berpengalaman, 60,9 persen saja yang merasa puas dengan kinerja Jokowi. Sisanya, yaitu 39,1 persen merasa tidak puas.

Jokowi jadi referensi

Penilaian tersebut turut mempengaruhi orientasi politik di masing-masing kalangan. Kaum muda tidak segan-segan menjadikan Jokowi sebagai referensi pemimpin negara berikutnya.

Artinya, mereka akan memilih capres yang juga dirujuk Jokowi.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 15,1 Persen Warga Pilih Capres yang Didukung Jokowi

Rinciannya, 55,1 persen responden yang berasal dari kaum pemula menyatakan akan mempertimbangkan atau memilih pilihan Jokowi terkait calon presiden.

Sedangkan dari kaum berpengalaman hanya 14,8 persen saja yang akan memilih pilihan Jokowi, dan 30,2 persen mempertimbangkan referensi Jokowi.

"Adanya perbedaan yang ditunjukkan oleh kedua kelompok pemilih menunjukkan jika pamor politik Jokowi lebih banyak mendapat tempat pada kalangan pemilih mula. Padahal dari sisi politik, kelompok mula ini sama sekali tidak berkait dengan kemunculan atau pun kemenangan Jokowi sebagai presiden di masa lalu," jelas Bestian.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kalangan Muda Lebih Yakin dari Baby Boomers soal Pilihan Capres 2024

Infografik Survei Litbang Kompas tentang Pemilih Pemula yang ditayangkan pada Sabtu (10/11/2022).LITBANG KOMPAS/Infografik Infografik Survei Litbang Kompas tentang Pemilih Pemula yang ditayangkan pada Sabtu (10/11/2022).

Metode penelitian yaitu survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 24 September-7 Oktober 2022 dan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Pemilahan antara Pemilih mula (berusia 17-19 tahun) dan Pemilih berpengalaman dilakukan untuk kepentingan perbandingan.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 85 persen, margin of error penelitian +/- 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinan terjadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com