INDONESIA dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya manusia yang mampu membuat pesawat terbang sendiri.
Hal ini dibuktikan sejak Nurtanio, Wiweko, dan Yum Soemarsono berhasil membuat pesawat terbang sendiri. Kemudian dilanjutkan B.J Habibie.
Periode Habibie terlihat kemampuan Indonesia yang berhasil masuk dalam kelas global. Hal ini ditandai membuat pesawat terbang sebagai industri yang sangat menjanjikan bagi performa Indonesia sebagai negara.
Sayangnya baik di era Nurtanio Cs dan era Habibie potensi besar negara ini menguap seiring dengan sirnanya komitmen pemerintah sebagai decision maker dalam bidang kedirgantaraan.
Maju dan gemerlapnya industri penerbangan di bawah kepemimpinan Habibie sangat tergantung posisi Habibie yang berada “dekat” dengan kekuasaan.
Begitu posisi Habibie sebagai pemimpin industri pesawat terbang tidak lagi memiliki peran menentukan dalam kebijakan strategis, maka pelahan tapi pasti sirnalah industri pesawat terbang Indonesia.
Industri pesawat terbang memerlukan orang yang mengerti dan memiliki visi kedirgantaraan.
Industri penerbangan memerlukan team work orang-orang yang memiliki kesadaran tentang perencanaan jangka panjang tanpa terbebani dengan kepentingan sampingan yang sifatnya sektoral.
Industri penerbangan memerlukan seorang leader yang memiliki pengaruh kuat pada jejaring pusat kekuasaan.
Industri penerbangan memerlukan komitmen nasional untuk maju bersama demi negara yang tidak dipengaruhi ambisi personal, golongan apalagi partai.
Industri penerbangan memerlukan pembinaan SDM yang terpola dengan baik dalam rentang waktu puluhan tahun.
Industri penerbangan memerlukan kegiatan Research and Development yang berkelanjutan. Industri penerbangan memerlukan perencanaan strategis dan road map jangka panjang lintas rezim kekuasaan.
Industri penerbangan nasional membutuhkan orang-orang yang memiliki tekad kuat dengan kredibilitas “country before self”, tidak mementingkan diri sendiri.
Tanpa itu semua, maka kita tidak usah heran dengan realita yang tengah kita hadapi sekarang ini.
Pesawat terbang kebanggaan nasional N-219 yang pertama kali terdengar gagasannya muncul sejak tahun 2003, sekarang tidak diketahui sampai di mana perkembangannya.