Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kirim Kode Dukungan Jelang Pilpres 2024, Untuk Apa?

Kompas.com - 08/11/2022, 16:37 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin terlibat dalam menentukan dan memenangkan calon presiden (capres) pilihannya di Pilpres 2024.

Hal tersebut dilakukan agar program yang Jokowi kerjakan selama ini terus berlanjut ke depannya.

"Presiden Jokowi ingin siapapun yang mendapat restunya maju dalam Pilpres 2024, memberikan garansi bahwa program atau kebijakan pemerintahannya tetap dilanjutkan agar terealisasi dan memberikan efek keberlanjutan yang signifikan," ujar Agung dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Soal Jokowi Duga Prabowo Menang Pilpres 2024, Demokrat: Baru Kali Ini Presiden Aktif Betul

Agung menjelaskan, jika program atau kebijakan terbengkalai, maka itu bisa menjadi noda politik capaian Presiden Jokowi selama 2 periode ini.

Selain itu, Agung semakin yakin Jokowi ingin berperan sebagai salah satu King Maker dalam Pilpres 2024 karena pengalamannya yang belum tersentuh kekalahan saat terlibat dalam pemilihan dalam berbagai tingkat pemerintahan mulai kota, provinsi, hingga negara.

Artinya, Jokowi ingin terlibat dalam penentuan capres-cawapres dan memenangkannya, baik bagi koalisi pemerintahan saat ini maupun PDI-P.

Adapun, analisa Agung itu berkaitan dengan pernyataan Jokowi yang melempar kode mendukung Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden 2024.

Baca juga: Saat Jokowi Ungkap Sinyal Dukungannya, Sebut Presiden Berikutnya Jatah Prabowo...

Kode yang dimaksud adalah saat Jokowi mempertegas dukungannya kepada Prabowo dengan mengungkit kemenangannya sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden selama dua dua periode.

Jokowi menyebut kini Pilpres 2024 adalah giliran Prabowo untuk menang.

"Ia mengakui peluang Prabowo bersama Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang digagas Gerindra dan PKB sementara ini unggul dibanding koalisi lainnya yang masih tarik ulur di internal partai atau koalisi dalam menentukan nama capres atau cawapres," tutur dia.

Selanjutnya, Agung menilai pernyataan Jokowi yang meminta agar partai politik berhati-hati dalam menentukan capres-cawapres lebih ditujukan kepada Gerindra dan Nasdem.

Baca juga: Jokowi Lempar Sinyal Dukungan Capres, Wacana Duet Prabowo-Puan Menguat Lagi?

Diketahui, Gerindra menjagokan Prabowo Subianto sebagai capres, sementara Nasdem mengusung Anies Baswedan.

"Sementara, ketika bahasannya, 'jangan kelamaan mendeklarasikan', lebih ditujukan kepada PDI-P maupun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN, dan PPP, yang keduanya, baik PDIP dan KIB tampak saling menunggu," ucap Agung.

"Padahal, dalam konteks KIB, menanti putusan PDI-P menjadi kontraproduktif. Karena selain menunda persiapan pilpres yang membutuhkan rencana matang, juga mereduksi coattail effect yang bisa didapat. Karena baik Puan Maharani atau Ganjar Pranowo keduanya merupakan kader senior partai berlambang banteng," sambungnya.

Sementara itu, Agung mengatakan dinamika koalisi saat ini lebih dipengaruhi oleh pergerakan elektabilitas figur selain faktor presidential threshold.

Pasalnya, hampir semua partai telah mengerucut dalam poros-poros koalisi pra-pilpres yang telah memenuhi presidential threshold.

Terlebih, koalisi-koalisi yang ada juga ingin menang, bukan sekadar menjadi penggembira semata.

Agung menduga para partai politik akan mengerahkan semua mesin politik dan mencari figur capres-cawapres yang tepat demi mengejar coattail effect.

"Partai-partai yang duduk dalam koalisi pemerintahan saat ini juga berupaya melekatkan restu Istana agar kemenangan politik bisa semakin dipastikan," imbuh Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com