Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kesaksian Sopir Ambulans saat Evakuasi Jenazah Brigadir J

Kompas.com - 07/11/2022, 17:35 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterangan sopir ambulans PT Bintang Medika Ahmad Syahrul Ramadhan dalam sidang pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) hari ini, Senin (7/11/2022), menjadi yang paling menarik disimak.

Ahmad menjadi saksi dalam sidang 3 terdakwa yaitu Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Persidangan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Jemput Jenazah Brigadir J: Tergeletak Berlumuran Darah

Dalam keterangannya, Ahmad membeberkan rangkaian peristiwa saat dia menerima perintah dari kantor tempatnya bekerja hingga evakuasi jenazah Yosua ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Berikut ini deretan kesaksian Ahmad dalam sidang lanjutan yang dirangkum Kompas.com.

1. Mulanya diminta jemput pasien

Ahmad mengatakan, pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 19.08 WIB, dia diminta kantornya untuk menjemput pasien.

"Lalu saya prepare untuk jemput ke lokasi. Saya belum tahu saat itu," kata Ahmad.

Sekitar 5 menit kemudian, Ahmad mengaku ditelepon oleh seseorang yang tidak dikenal dan menanyakan posisinya.

Syahrul kemudian pergi membawa ambulans menuju lokasi penjemputan di Duren Tiga melalui Jalan Tegal Parang. Namun, ketika dia sampai di Rumah Sakit Siloam Duren Tiga, tiba-tiba ada seseorang yang mengendarai sepeda motor mengetuk kaca ambulans.

Menurut Ahmad, orang itu mengaku sebagai yang memesan ambulans.

"Mas, mas, sini mas, saya yang pesen ambulans, beliau naik motor,” kata Ahmad.

Ahmad kemudian diminta untuk mengikuti pengendara sepeda motor itu. Dia kemudian membuntuti hingga masuk ke Kompleks Polri Duren Tiga.

Saat tiba di gerbang masuk kompleks, seorang Provost kemudian meminta Syahrul menghentikan laju ambulans.

Baca juga: Sopir Ambulans Lihat Jasad Brigadir J Berlumuran Darah dan Dada Berlubang

"Di situ ada anggota Provost lalu saya disetop. ‘Mau ke mana? dan tujuan apa’,” ujar Ahmad.

Ahmad melanjutkan, saat itu dia mengatakan akan menjemput pasien di salah satu rumah di dalam Kompleks Polri Duren Tiga.

2. Diminta matikan sirene

Menurut Ahmad, ketika ditanyai oleh petugas Provost, dia juga diminta mematikan sirene ambulans.

"Katanya, 'ya sudah mas masuk saja lurus, minta sirene ambulansnya dimatikan',” ujar Ahmad.

Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Diminta Bawa Jenazah Brigadir J ke IGD, Bukan ke Kamar Jenazah

Ahmad membawa ambulans dan berhenti di pintu belakang rumah karena pada bagian depan sudah terparkir 2 kendaraan.

Menurut Ahmad, dia sebenarnya hendak mengeluarkan tempat tidur untuk menjemput pasien. Namun, karena posisi yang sempit maka dia memutuskan hanya mengeluarkan tandu.

3. Terkejut lihat jenazah Yosua

Setelah tiba di lokasi di Kompleks Polri Duren Tiga, Ahmad juga tidak langsung diizinkan masuk dan diminta menunggu di luar.

"Lalu menunggu, menunggu, menunggu, lalu (ada yang datang bilang) 'mas minta tolong' bantu evakuasi', lalu saya bilang 'yang sakit yang mana pak?' katanya 'ikutin saja'," ucap Ahmad.

Saat masuk ke dalam rumah, Ahmad terkejut karena melihat sesosok orang bersimbah darah yang ternyata Yosua.

Baca juga: Sopir Ambulans Sebut Tak Diizinkan Pulang Usai Antar Jenazah Brigadir J ke RS Polri

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com