Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2022, 12:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan mengaku tak diizinkan pulang oleh anggota polisi usai mengevakuasi dan membawa jasad Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur.

Syahrul mengatakan, ia diminta untuk menunggu setelah menurunkan jenazah Brigadir J dari mobil ambulans yang dikendarainya.

Hal itu disampaikan Syahrul saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (7/11/2022) siang.

“Setelah saya drop jenazah, saya keluar, saya parkirkan mobil. Terus, saya bilang sama anggota di rumah sakit, ‘Pak, saya izin pamit’,” ujar Syahrul.

Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Diminta Bawa Jenazah Brigadir J ke IGD, Bukan ke Kamar Jenazah

“Terus katanya, ‘sebentar dulu ya mas, tunggu dulu’. Saya tunggu di tempat masjid Yang Mulia, di samping tembok sampai jam mau subuh,” katanya lagi.

Bahkan, Syahrul mengaku tidak diizinkan keluar dari area rumah sakit oleh petugas kepolisian yang dari awal mendampinginya.

“Pas saya mau ke depan (rumah sakit), ‘sudah mas di sini saja’. Terus bilang, ‘Pak izin saya haus’, sambil dibelikan sate,” ujarnya.

Syahrul mengaku tak mengetahui alasan petugas kepolisian tersebut memintanya untuk menunggu sampai subuh meski sudah mengantarkan jenazah ke RS Polri.

Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Jemput Jenazah Brigadir J: Tergeletak Berlumuran Darah

Dalam kesaksiannya, Syahrul mengaku baru mendapat izin pulang setelah Subuh.

Ketika itu, ia juga diberi uang dari petugas kepolisian yang diperuntukkan untuk uang operasional kendaraan dan cuci mobil ambulans.

“(Uangnya) hanya untuk ambulans sama untuk cuci mobil,” kata Syahrul.

Sebelumnya, Syahrul menceritakan saat mengevakuasi jenazah Brigadir J dari rumah di Kompleks Polri, Duren Tiga, pada 8 Juli 2022.

Saat itu, Syahrul mengaku sempat kaget karena melihat banyak orang hingga kamera di dalam rumah.

Kemudian, ia mendapati jenazah Brigadir J berlumuran darah dan dada berlubang.

Setelah itu, Syahrul juga sempat diminta memeriksa nadi dari jenazah Brigadir J.

Baca juga: Sopir Ambulans Lihat Jasad Brigadir J Berlumuran Darah dan Dada Berlubang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com