Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Penyidik Polres Jaksel Dapat Petunjuk Soal Rekaman CCTV Kasus Brigadir J dari Netizen

Kompas.com - 04/11/2022, 14:21 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kanit I Krimum Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) AKP Rifaizal Samual mengatakan, petunjuk supaya memeriksa rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) justru mulanya didapat dari petunjuk netizen.

Hal itu disampaikan Samual saat menjadi dalam sidang terdakwa kasus dugaan merintangi penyidikan (obstruction of justice) kasus Brigadir J, Agus Nurpatria dan Hendra Kurniawan, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022) malam.

Baca juga: Kerabat Brigadir J Nilai Ada Perbedaan Aturan Saat Hadiri Sidang Sambo-Putri

Menurut Samual, dia mengetahui kabar kematian Brigadir J pada Minggu (10/7/2022) sore karena beredar luas media massa dan viral di media sosial.

"Kami dapat info bahwa di Tribun Jambi kurang lebih jam 15 atau jam 16 sore harinya bahwa kasus ini sudah beredar luas, sudah ramai di medsos," kata Samual.

"Kemudian kami men-scrolling, apa sih yang disampaikan oleh netizen. Ada yang mengatakan, 'lihat CCTV'. Kurang lebih seperti itu," sambung Samual.

Baca juga: Waswas Bertemu Sambo Itu Ada, Mereka Masih Punya Kekuasaan...

Akan tetapi menurut Samual, saat itu dia tidak mengetahui keberadaan rekaman CCTV yang tadinya ada di sekitar maupun di dalam rumah dinas Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang menjadi tempat kejadian perkara tersebut.

Berbekal petunjuk dari netizen, Samual langsung berpikir rekaman kamera CCTV di sekitar rumah dinas Sambo sangat penting.

Dia kemudian menyampaikan hal itu kepada atasannya, AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit, yang saat itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel mengenai perlunya mereka memeriksa rekaman kamera CCTV.

Baca juga: Sambo Sentil AKP Samual Saat Cecar Bharada E: Dinda Sini Kamu, Jangan Kencang-kencang

Akan tetapi, ternyata dia mendapat kabar rekaman CCTV itu sudah diamankan oleh tim lain, yakni dari Divisi Propam Polri. Samual pun mengaku tidak mengetahui keberadaan tim itu.

Samual mengatakan, yang menyampaikan informasi itu adalah anak buah Ferdy Sambo, yakni Arif Rachman Arifin dan Chuck Putranto, yang pada datang ke Polres Jaksel pada hari yang sama sekitar pukul 20.00 WIB.

(Penulis : Adhyasta Dirgantara | Editor : Dani Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com