Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Toto TIS Suparto
Editor Buku Lepas, Ghostwritter

Editor Buku

Perempuan Bergaun Merah

Kompas.com - 04/11/2022, 06:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MINGGU ( 30/10/2022 ) pagi, saya olahraga jalan kaki di Lapangan Minggiran, Mantrijeron, Yogyakarta.

Di sana aktivitas warga beragam. Ada anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) sedang belajar nendang bola. Ada bapak-bapak jogging mengitari lapangan.

Bahkan, sepagi itu sudah ada sekelompok orang bermain catur sembari menyeruput kopi tubruk di angkringan.

Ibu-ibu tentu tak ketinggalan untuk ikhtiar sehat. Di sudut lapangan mereka mengikuti instruktur untuk senam lansia.

Saat senam sih biasa saja. Namun setelah senam, inilah yang menarik. Mereka tak langsung bubar.

"Nunggu panitia," kata seorang ibu peserta senam kepada temannya. Kebetulan saya di dekatnya sehingga bisa mendengarkan percakapan mereka.

Panitia? Ternyata senam itu memang dikoordinir. Ibu-ibu mendaftar terlebih dahulu. Konon, kata seorang ibu, yang mendaftar mencapai 150-an orang. Ternyata mereka yang mendaftar memperoleh kaos plus amplop, tentu satu dus snack.

Iseng-iseng saya mengintip kerumunan ibu yang sedang menyobek amplop. "Lumayan, lima puluh ribu," katanya.

Ya lumayan, sudah dapat sehat, dapat Rp 50.000 pula. Plus kaos dan makanan ringan. Kata orang Bantul, "Bejo tenan".

Kaos itu bertulis nama dan foto seorang perempuan yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden 2024. Ada tulisan relawan. Perempuan itu berkerudung putih dengan latar belakang warna merah.

Saya menghitung, 150 kaos plus uang Rp 50.000 per orang. Total uang saja sudah Rp 7,5 juta. Belum hitung-hitungan biaya kaos dan snack. Bisa habis Rp 20-an juta.

Belum lagi honor panitia alias relawan tadi. Lumayan juga modal untuk "memperkenalkan diri" kepada konstituen.

Sudah barang tentu perkenalan itu tidak di satu titik. Modus serupa bisa saja terjadi di titik lain. Bisa di wilayah Yogyakarta atau di luar daerah.

Pendek kata, modal memang harus gede. Entahlah dari mana asal modal itu. Tetapi jelas mahal.

Itu cerita Minggu pagi. Kamis, pukul 13.54 WIB, ada cerita lain. Saya buka twitter. Pertama kali saya tengok yang sedang trending. Tertuliskan: Sedang tren untuk topik Indonesia "Perempuan Bergaun Merah", 24,4 ribu tweet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com