Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Geledah Rumah Pribadi Ketua DPRD Sulsel Terkait Kasus Dugaan Suap Pengurusan LKPD

Kompas.com - 03/11/2022, 09:52 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Ina Kartika Sari yang terletak di Jalan Pelita Raya, Rappocini, Kota Makassar.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatkan, penggeledahan ini dilakukan terkait penyidikan kasus dugaan suap pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) pemerintah provinsi (Pemprov) Sulsel.

Kasus ini menjerat Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Tenggara (Sultra) Andy Sonny dan sejumlah pemeriksa BPK Sulsel.

“Rabu (2/11/2022) Tim Penyidik KPK telah selesai menggeledah kediaman pribadi,” kata Ali dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: KPK Panggil Ketua DPRD Sulsel Terkait Dugaan Suap Eks Sekretaris Dinas PUTR

Ali menuturkan, dari penggeledahan itu tim penyidik KPK mengamankan sejumlah dokumen keuangan terkait pelaksanaan anggaran di Pemprov Sulsel.

Dokumen tersebut segera dianalisis dan disita unyuk melengkapi berkas perkara dugaan suap manipulasi laporan keuangan ini.

“Ditemukan dan diamankan antara lain berbagai dokumen keuangan,” ujar Ali Fikri.

Sebagai informasi, kasus dugaan suap pengurusan LKPD ini merupakan pengembangan dari perkara korupsi yang menjerat mantan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pemprov Sulsel, Edy Rahmat.

KPK kembali menetapkan Edy sebagai tersangka saat ia mendekam di Lapas Klas I Sukamiskin, Bandung, karena kasus korupsi yang menjerat mantan Gubernur Sulsel, Nudrin Abdullah.

Baca juga: Panggil Ketua DPRD Sulsel, KPK Dalami Hasil Pemeriksaan LKPD Pemprov Sulsel

Selain Edy, KPK juga menetapkan sejumlah anggota tim pemeriksa dari BPK Sulsel sebagai tersangka. Mereka adalah Yohanes Binur Haryanto Manik selaku Pemeriksa BPK Sulsel.

Kemudian, Wahid Ikhsan Wahyudin selaku mantan Pemeriksa pertama BPK Sulsel dan Gilang Gumilar selaku Pemeriksa BPK Sulsel sekaligus mantan Humas dan Tata Usaha Kepala Perwakilan BPK Sulsel.

Dalam perkara ini, Edy diduga aktif menghubungi tim pemeriksa BPK Sulsel untuk memanipulasi temuan pada LKPD Dinas PUTR. Permintaannya disetujui dengan syarat adanya ‘dana partisipasi’ sebesar Rp 2,8 miliar.

Suap itu kemudian dibagikan kepada sejumlah pihak.

Belakangan, KPK terus mengembangkan penyidikan dan memeriksa pihak Sekretariat DPRD Sulsel, mantan Ketua DPRD Sulsel, hingga Ketua DPRD Sulsel aktif.

Baca juga: KPK Panggil Ketua DPRD Sulsel Terkait Dugaan Suap Eks Sekretaris Dinas PUTR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com