Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Perindo Naik Hampir 2 Kali Lipat di Kalangan Generasi Z

Kompas.com - 02/11/2022, 08:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas pada 24 September-7 Oktober 2022 menunjukkan, elektabilitas Partai Perindo di kalangan generasi Z (17-25 tahun) meningkat signifikan.

Berdasarkan survei tersebut, Perindo memiliki elektabilitas 8,0 persen di kalangan generasi Z, bertambah hampir dua kali lipat dibandingkan elektabilitas pada bulan Juni 2022 yang berada di angka 4,4 persen.

Elektabilitas Perindo di kalangan generasi Z dinilai menambal belum meratanya pemilih partai terutama dari responden generasi X dan generasi Y.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDI-P Tertinggi di Kalangan Gen Z, Perindo Keempat

Sebab, secara umum, hanya 4,5 peersen akan memilih Partai Perindo jika pemilu dilaksanakan saat survei digelar.

"Perindo punya peluang kesuksesan jika dapat meramu program kerja yang sesuai dengan keresahan yang dihadapi kalangan muda dan pemilih mula," tulis peneliti Litbang Kompas Artia Nugraheni, dikutip dari Kompas.id, Rabu (2/11/2022).

Selain Perindo, elektabilitas Partai Demokrat juga bertambah 3,4 persen di kalangan generasi Z, yakni dari 15 persen pada Juni 2022 menjadi 18,4 persen pada Oktober 2022.

"Keterpilihan di kalangan anak muda ini menguatkan elektabilitas partai secara umum yang ada di level 14 persen. Layak untuk mengatakan bahwa partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ini menjadi salah satu partai idaman generasi muda," kata Arita.

Partai Gerindra juga mengalami peningkatan elektabilitas di kalangan generasi Z dari 12,9 persen menjadi 13,9 persen, sedangkan Partai Nasdem naik dari 3,7 persen ke 4,5 persen.

Baca juga: Kerap Dianggap Lebih Lemah dari Generasi Sebelumnya, Ada Apa dengan Generasi Z?

Begitu pula dengan Partai Keadilan Sejahtera (4,1 persen menjadi 5,6 persen) dan Partai Kebangkitan Bangsa (4,4 persen menjadi 4,5 persen).

"Meski naik, keterpilihan PKS dan PKB dari kalangan gen Z tidak mendominasi, sebab kedua partai ini lebih banyak bertumpu pada pemilih-pemilih yang usianya di atas gen Z," ujar Arita.

Adapun elektabilitas PDI-P yang berada di peringkat teratas di kalangan generasi Z justru turun dari 20,4 persen pada Juni 2024 menjadi 19 persen pada Oktober 2022.

Elektabiltias Partai Golkar di kalangan generasi Z juga anjlok dari angka 9,5 persen pada Juni 2022 ke 3,9 persen pada Oktober 2022.

Partai Amanat Nasional juga kehilangan sejumlah pemilihnya di kalangan generasi Z dengan elektbalitas yang turun dari 4,4 persen menjadi 3,3 persen.

Sementara itu, partai-partai lainnya memiliki elektabilitas di bawah 2 persen di kalangan generasi Z, sedangkan ada 13,2 responden yang menjawab tidak tahu, tidak ada, atau lainnya saat ditanya soal partai politik pilihan mereka.

Baca juga: Perindo Sebut Tidak Tergesa-gesa Tentukan Capres untuk Pemilu 2024

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhada 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com