Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Lantik Eks Waketum Golkar Mahyudin Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Perindo

Kompas.com - 27/08/2022, 18:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo melantik eks Wakil Ketua Umum Partai Golkar Mahyudin sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPP Perindo, Sabtu (27/8/2022). 

Pelantikan digelar di iNews Tower, Jakarta. 

Hary Tanoe mengaku yakin dengan bergabungnya Mahyudin dapat menarik politisi lain untuk jadi kader Perindo. Hary juga yakin Mahyudin dapat menjadi faktor yang membuat Perindo menjadi lebh kuat. 

"Pak Mahyudin terima kasih sudah bergabung, saya seyakin-yakinnya bahwa dengan adanya Pak Mahyudin dan teman-teman yang lain, para Waketum, para ketua, dan para kader, dan saya yakin nanti akan banyak yang ikut bergabung bersama kita berjuang," kata Hary.

Baca juga: Alasan Hary Tanoe Tunjuk TGB jadi Ketua Harian Perindo: Punya Banyak Kelebihan

Sementara, seusai dilantik, Mahyudin mengatakan, menjadi peserta Pemilu 2024 untuk Perindo bukan perkara mudah. Apalagi untuk memenangkannya. 

"Tidak ada pekerjaan besar yang bisa dilakukan dengan mudah, pasti berat. Pekerjaan Perindo untuk memenangkan kontestasi untuk berkuasa di tahun 2024 itu bukan pekerjaan yang mudah," kata Mahyudin saat menyampaikan sambutan.

"Berat, saudara-saudara sekalian. Saya sudah pengalaman," sambungnya.

Oleh karena itu, dia meminta para kader untuk berjuang bersama-sama. Sebab menurut dia, hadirnya Perindo dalam kontestasi Pemilu tahun 2024 merupakan pertaruhan eksistensi partai.

Kendati begitu, dia mengingatkan, kekuasaan yang dimiliki harus digunakan untuk membangun Indonesia. Hal ini kata Mahyudin, sesuai dengan cita-cita besar para pendiri bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

"Kita ingin berkuasa, tapi kekuasaan itu bukan lah tujuan sebenarnya. Tujuan kita adalah bagaimana menggunakan kekuasaan itu untuk membangun Indonesia menuju Indonesia yang sejahtera," tutur Mahyudin.

Baca juga: Hary Tanoe-Ahmad Syaikhu Bertemu, Jajaki Peluang Kolaborasi PKS-Perindo

Lebih lanjut Mahyudin mengungkapkan, cita-cita Perindo sejalan dengan perjuangan bangsa.

Sesuai dengan simbol burung elang pada Partai Perindo, dia ingin para kader menajamkan mata di seluruh Indonesia agar mampu melihat setiap denyut nadi masyarakat yang susah.

"Burung elang itu pemberani, tidak ada burung lain yang berani mengganggu burung elang, kalau kita menjadi pemimpin, tidak boleh takut harus berani menyuarakan kebenaran walaupun kadang-kadang itu terasa pahit bagi kita," beber Mahyudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com