Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Delegasi Bank Dunia, Wapres Minta Dukungan Tangani Stunting

Kompas.com - 26/10/2022, 20:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta dukungan dari lembaga-lembaga internasional untuk menangani stunting di Indonesia saat ia menerima delegasi Bank Dunia di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

"Kami masih sangat memerlukan adanya kerja sama kemitraan dengan lembaga-lembaga internasional, dengan Bank Dunia, dengan UNDP (United Nations Development Programme), FAO (Food Agriculture Organization) untuk bisa menanggulangi stunting. Perlu adanya kerja sama dengan berbagai lembaga internasional," kata Ma'ruf, Rabu, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Pentingnya Edukasi dan Kolaborasi untuk Turunkan Angka Stunting di Daerah

Ma'ruf menuturkan, pemerintah terus menyusun strategi penanganan stunting dengan upaya konvergensi, kolaborasi, dan eksplorasi segala potensi yang dimiliki Indonesia.

Ia menyebutkan, penanganan stunting mesti melibatkan para pemangku kepentingan seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk bersinergi dan berkolaborasi.

“Jadi, kerja kolaborasi inilah yang kita andalkan, sehingga sudah kita petakan bahwa tahun ini akan tercapai penurunan 5 persen melalui langkah-langkah yang sudah diprogram,” ujar Ma'ruf.

Merespons permintaan Ma'ruf, Vice President for Human Development at The World Bank, Mamta Murthi menyampaikan, Bank Dunia akan memberikan dukungan pendanaan penuh kepada program percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

“Kami juga akan melanjutkan kerja sama dengan kementerian/lembaga lain untuk memberikan dukungan finansial tersebut. Dan kami juga berharap dalam waktu 6-12 bulan ke depan pendanaan tersebut akan tersedia," kata Murthi.

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Kemenkes Targetkan Pemberian Tablet Tambah Darah pada 12 Juta Remaja Putri

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan, persentase stunting di Indonesia dapat ditekan hingga angka 14 persen pada 2024 mendatang.

Adapun, hingga 2021, persentase stunting di Indonesia masih berada pada angka 24,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com