Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Airlangga Dinilai Mentok, Nasdem: Alat Peraga Mengganggu Mata Rakyat

Kompas.com - 24/10/2022, 16:06 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie menganggap upaya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menaikkan elektabilitas mentok.

Hal itu yang menyebabkan Partai Golkar tak kunjung mengusungnya sebagai calon presiden (capres).

“Enggak tepat menurut dia karena popularitas dan elektabilitas dia rendah, enggak naik-naik meski telah memasang alat peraga di seluruh Indonesia sehingga mengganggu mata rakyat yang memandang,” papar Effendi pada Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

Adapun Airlangga menilai pencapresan saat ini terlalu dini. Sebab pemerintah masih perlu menyelesaikan banyak persoalan.

Baca juga: Sebut KIB Diskusikan Capres Bareng Jokowi, Airlangga: Presiden Sudah Punya List

Effendi tak sepaham dengan pandangan itu. Ia merasa pencapresan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem sudah tepat waktu.

Pasalnya, elektabilitas Anies cukup tinggi dan memiliki basis massa yang kuat.

“Bagi Nasdem tepat mendeklarasikan Anies sekarang, karena elektabilitas, dan ditunggu para pendukungnya,” ucapnya.

Ia mengklaim Partai Nasdem selalu menjadi pionir untuk mendukung berbagai figur politik yang dinilai mumpuni menduduki jabatan tertentu.

Partai Nasdem, lanjut dia, enggan terlalu lama menunggu jika sudah menemukan figur yang tepat.

“Nasdem memang selalu menjadi pelopor dalam setiap pengajuan kepala daerah. Nasdem tidak pernah terlambat menunggu di tikungan,” imbuhnya.

Baca juga: Kader Golkar Deklarasikan Kelompok Relawan Go-Anies

Diketahui, Airlangga menyampaikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menghormati pemerintahan Presiden Joko Widodo yang masih berjalan.

Maka koalisi yang dihuni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu enggan mengusung capres saat ini.

"Tadi disampaikan, akan ada kerikil di sepatu karena terlalu banyak capres yang di-announce sebelum waktunya," ungkap Airlangga dalam acara Konsolidasi Nasional Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com