Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI: Penderita Gangguan Ginjal Akut Misterius Tak Miliki Kelainan Ginjal Bawaan

Kompas.com - 14/10/2022, 19:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, anak-anak penderita gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal sebelumnya tidak menderita kelainan ginjal bawaan.

Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menyampaikan, anak-anak penderita penyakit ini sebelumnya sehat dan tidak memiliki penyakit kronis.

"Gangguan ginjal akut progresif yang atipikal pada anak-anak balita yang sebelumnya sehat dan tidak memiliki penyakit kronis maupun kelainan ginjal bawaan sebelumnya," kata Piprim dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Piprim mengungkapkan, penderita gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) umumnya terjadi lantaran adanya kelainan ginjal maupun bawaan lahir.

Baca juga: Muncul Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, IDAI: Jangan Panik dan Tetap Waspada

Bisa juga terjadi karena dehidrasi berat, pendarahan berat, atau penderita demam berdarah yang berujung pada berkurangnya air seni atau urine.

Oleh karenanya, penyebab gangguan ginjal akut yang saat ini terjadi dinilai masih misterius karena anak-anak yang menderita tidak memderita kelainan ginjal bawaan.

Gejala yang terjadi dari kasus saat ini hanya berupa batuk, pilek, demam, diare, dan muntah.

"Biasanya gangguan ginjal akut atau AKI pada balita itu karena kelainan bawaan karena ginjalnya kecil atau enggak terbentuk bagus. Tapi, ini (diderita oleh) anak-anak yang sebelumnya sehat, tidak ada kelainan bawaan, tapi terjadi masalah," ujar Piprim.

Baca juga: IDAI: Penderita Gangguan Ginjal Akut Misterius Didominasi Balita

Diberitakan sebelumnya, per 14 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal akut misterius ini sudah diderita oleh 152 orang, meningkat dari sebelumnya sebanyak 146 kasus. Data ini didapat dari laporan 16 cabang IDAI.

Berdasarkan sebaran dari 152 kasus per 14 Oktober 2022, DKI Jakarta memiliki kasus AKI terbanyak, diikuti oleh Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Bali, dan Yogyakarta.

Gangguan ginjal akut misterius di DKI Jakarta saat ini mencapai 49 kasus. Kemudian, di Jawa Barat mencapai 24 kasus, Sumatera Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, Bali 15 kasus, dan Yogyakarta sebanyak 11 kasus.

Piprim menyampaikan, kasusnya banyak ditemukan pada bayi di bawah usia lima tahun (balita). Ada 75 kasus yang ditemukan pada bayi dengan usia 1-5 tahun dan 35 kasus pada bayi usia 0-1 tahun.

Kemudian, 24 kasus pada anak-anak berusia 5-10 tahun dan 18 kasus pada anak-anak usia di atas 18 tahun.

"Kalau lihat usianya, paling banyak di usia 1-5 tahun. Ada juga di usia 0-1 tahun, 5-10 tahun juga ada, di atas 20 tahun juga ada. Tapi yang terbanyak adalah usia 1-5 tahun," kata Piprim.

Baca juga: IDAI Ungkap 5 Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com