Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamai Pulau Fani dan Pulau Fanildo, Ini Spesifikasi 2 Kapal Perang Penyapu Ranjau TNI AL

Kompas.com - 13/10/2022, 11:23 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut resmi memiliki dua kapal perang penyapu ranjau jenis Mine Counter-Measure Vessel (MCMV) produksi Abeking & Rasmussen Shipyard, Jerman.

Dua kapal ini dinamai Pulau Fani dan Pulau Fanildo lewat prosesi penamaan yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Galangan Abeking & Rasmussen, Lemwerder, Jerman, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: KSAL Resmikan 2 Kapal Perang Penyapu Ranjau Buatan Jerman

Yudo mengungkapkan, urgensi pengadaan kedua kapal tersebut tak lepas karena masih banyaknya ranjau laut peninggalan perang dunia kedua di laut Indonesia.

“Di samping itu juga karena dinamisnya perkembangan teknologi persenjataan ranjau saat ini,” ujar Yudo dalam keterangan tertulis Dispenal, Rabu (12/10/2022).

Menurut Yudo, kehadiran kapal MCMV diperlukan TNI AL untuk menjaga perairan Indonesia tetap aman, bebas dari gangguan, dan ancaman senjata bawah air terutama ranjau.

“Serta untuk membersihkan perairan Indonesia yang masih memiliki potensi bahaya ranjau,” ungkap Yudo.

Spesifikasi

Kedua kapal MCMV ini diklaim mempunyai beberapa kecanggihan karena dilengkapi dengan teknologi peperangan ranjau modern dibandingkan kapal buru ranjau yang telah dioperasionalkan TNI AL saat ini.

Baca juga: KSAL: Tak Akan Ada Prajurit yang Lolos dari Hukum jika Terbukti Langgar Pidana

Kedua kapal ini memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya berbahan baja non-magnetik yang sementara ini hanya ada di galangan luar Indonesia.

Kemudian memiliki degaussing system. Sistem ini untuk mengurangi kemagnetan kapal, serta dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.

Selain itu, kedua kapal ini memiliki dimensi yang lebih besar dengan panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter.

Kedua kapal tersebut juga didukung dengan peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air serta memiliki Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengidentifikasi dan menetralisir ranjau.

Baca juga: KSAL Sebut Komandan Marinir Bakal Dijabat Jenderal Bintang Tiga

Juga dilengkapi dengan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) untuk membantu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air, serta akan dilengkapi dengan Unmanned Surface Vessel (USV), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.

Pembangunan kapal perang secara berkelanjutan ini merupakan program prioritas Yudo untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan pertahanan, khususnya pertahanan matra laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com