Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Potensi Menterinya Kena Reshuffle, Nasdem: Hormati Independensi Parpol

Kompas.com - 11/10/2022, 18:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menyatakan, pencalonan presiden oleh partai-partai politik merupakan sebuah potret politik yang mesti dibiarkan berjalan dalam kehidupan demokrasi.

Hal ini ia sampaikan saat ditanya mengenai potensi digantinya kader Partai Nasdem yang duduk di Kabinet Indonesia Maju setelah Nasdem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Calon-calon capres atau bahkan capres lainnya pun banyak. Potret politik seperti itu, biarkan ini berjalan secara baik di dalam demokrasi yang sehat," kata Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Sejumlah Relawan Minta Jokowi Ganti Menteri yang Merupakan Kader Nasdem

Johnny pun menegaskan, saat ini belum ada calon presiden definitif yang memenuhi syarat sesuai undang-undang, hanya ada calon presiden dari masing-masing partai politik.

Ia menyebutkan, selain Nasdem yang sudah mendeklarasikan Anies, Partai Gerindra pun sudah memutuskan ketua umumnya, Prabowo Subianto, untuk menjadi calon presiden.

Johnny menuturkan, koalisi partai politik pendukung Presiden Joko Widodo memang mesti tetap solid dalam menghadapi berbagai tantangan.

"Tetapi proses demokratisasi juga harus dibuka ruangnya. Di sinilah pentingnya pengambilan keputusan dengan menghormati kewenangan, hak-hak, dan independensi partai politik," ujar Johnny.

Baca juga: Relawan Jokowi Minta Menteri dari Nasdem Diganti, Johnny Plate: Urusan Remeh Temeh

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanyo menyampaikan secara tersirat bahwa Partai Nasdem bakal lepas dari pemerintahan Jokowi.

Hal itu disampaikannya menanggapi keputusan Partai Nasdem yang mengusung Anies sebagai capres.

Hasto menyampaikan pesan tersebut dengan menunjuk sebuah lukisan di kantor DPP PDI-P yang menggambarkan para pejuang kemerdekaan merobek warna biru pada bendera Belanda dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," ucapnya, Minggu (9/10/2022).

"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com