JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate tak mau memusingkan sikap relawan Presiden Joko Widodo yang mengusulkan agar menteri dari Nasdem diganti karena hal itu merupakan sesuatu yang remeh.
Johnny mengatakan, pihaknya memilih fokus pada hal-hal substantif. Salah satunya upaya agar Indonesia mampu menghadapi perubahan dunia yang dianggap berbahaya.
"Urusan yang masih remeh temeh begitu enggak usah diurus, negara lagi berhadapan dengan banyak tantangan. Tadi baru saja sidang kabinet, Presiden minta untuk perhatikan betul agar Indonesia tetap resilience, tetap mampu menghadapi perubahan dunia," kata Johnny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Johnny mempertanyakan sikap para relawan itu yang dinilai mencampuri hak prerogatif presiden dalam merombak susunan kabinet.
Baca juga: Sejumlah Relawan Minta Jokowi Ganti Menteri yang Merupakan Kader Nasdem
Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengingatkan, semua pihak hendaknya menghormati kewenangan-kewenangan yang diatur dalam konsitusi.
Ia juga menekankan perlunya menjaga demokrasi yang berkualitas dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang mengatur Pemilihan Umum 2024.
"Ikut aturan itu, fokus di situ, dan diksi yang dipakai, diksi yang harus mebesarkan hati dan menjadikan pemilu adalah pesta demokrasi rakyat, bukan seperti yang ini komentarnya," kata Johnny.
Baca juga: Elektabilitas Anies Disebut Bisa Turun jika Nasdem Gagal Membantah Isu Intoleransi
Sebelumnya, sejumlah relawan Jokowi meminta para menteri yang merupakan kader Partai Nasdem diganti setelah partai itu mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
“Kami meminta kepada Bapak Presiden untuk segera memberhentikan para menteri yang berasal dari Partai Nasdem,” ujar perwakilan relawan Jokowi, Fredi Moses Ulemlem di kawasan Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).
Fredi mengungkapkan dua alasan yang mendasari permintaan para relawan Jokowi mencopot kader Partai Nasdem di dalam Kabinet Indonesia Maju.
Pertama, pengusungan Anies dilakukan di masa berkabung pasca tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/3/2022).
“Apa yang dilakukan oleh Partai Nasdem sungguh membuat publik memanas bahkan Partai Nasdem dianggap tidak memikirkan sama sekali kepentingan bangsa,” ucap dia.
Alasan kedua, Anies berstatus sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi gelaran Formula E yang tengah didalami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Para relawan meminta Jokowi mendesak agar dugaan korupsi Formula E dituntaskan.
“Bahwa kami meminta agar visi-misi Bapak Presiden Joko Widodo salah satunya adalah pemberantasan korupsi, agar kasus Formula E agar dapat dituntaskan,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.