Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jusuf Irianto
Dosen

Guru Besar di Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Airlangga, Surabaya

Digitalisasi Pengembangan Mutu SDM Aparatur

Kompas.com - 10/10/2022, 14:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN ke-3 RI B.J. Habibie pernah menyatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan bangsa. SDM unggul dan berdaya saing mengantar Indonesia maju, sejajar, dan disegani bangsa lain.

Namun, daya saing SDM Indonesia tertinggal dibanding dengan negara lain. Berdasarkan Global Competitiveness Report 2019 yang dirilis World Economic Forum menunjukkan dari 141 negara, Indonesia di posisi 50 alias turun 5 peringkat daripada tahun sebelumnya. Posisi di bawah Malaysia, Thailand, dan Singapura.

Pada tahun ini peringkat daya saing Indonesia terus melorot. Merujuk laporan Institute for Management Development (IMD) World Competitive Year 2022, daya saing Indonesia di posisi ke-44, padahal tahun 2021 berada di peringkat 37.

Posisi ini adalah terendah dalam kurun lima tahun terakhir. Faktor utama penyebab penurunan peringkat adalah kualitas SDM.

Karena itu, Presiden Joko Widodo berkomitmen membangun SDM sebagai prioritas pada periode jabatannya yang kedua.

Komitmen tersebut tak sekadar menyentuh SDM secara umum, namun juga menyasar khusus bagi aparatur pemerintah sebagai garda depan pelayanan publik.

Kualitas rendah aparatur melayani masyarakat tampak dari penurunan indeks pelayanan publik secara nasional.

Hasil evaluasi terhadap pelayanan publik tahun 2021 menunjukkan angka 3.79 alias turun dari tahun 2020, yakni 3.84.

Selain faktor pandemi Covid-19, penurunan indeks juga disebabkan faktor SDM birokrasi yang lelet melayani masyarakat.

Pengembangan kualitas SDM aparatur membutuhkan program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dirancang sesuai perkembangan teknologi. Diklat berbasis teknologi digital diyakini lebih efektif dalam mengembangkan SDM aparatur.

Diklat berbasis digital

Diklat merupakan wahana pemerintah meningkatkan berbagai kompetensi, yakni teknis, manajerial, dan sosial sesuai Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Secara operasional, program diklat dilaksanakan Badan Pendidikan Diklat (Bandiklat) yang kini berubah nomenklatur menjadi Badan Pengembangan SDM (BPSDM).

BPSDM harus mampu merancang sistem diklat lebih adaptif memanfaatkan teknologi digital. Penggunaan teknologi digital diidealkan mampu mempermudah pegawai mengakses program pelatihan lebih efektif.

Digitalisasi diklat sebagai instrumen bagi pemerintah memperoleh manfaat pembelajaran secara lebih efektif.

Selain itu, digitalisasi pelatihan merupakan sebuah tanda bagi kemampuan pemerintah dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan sehingga hasil pembelajaran lebih optimal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com