Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Menkes Cepat Tangani Korban Tragedi Kanjuruhan agar Jumlah yang Meninggal Tak Bertambah

Kompas.com - 03/10/2022, 13:14 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dengan cepat menangani korban kerusuhan suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan.

Presiden Jokowi meminta agar korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit jangan sampai ada yang meninggal.

Hal itu disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (3/10/2022).

"Presiden minta, nomor satu, korban yang ada sekarang harus ditangani cepat. Kan kalau enggak salah itu sisanya 26 (orang) itu mesti ditangani yang masih ada di rumah sakit ya, kalau bisa jangan ada yg meninggal lagi lah, itu yang pertama," ujar Budi Gunadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin.

Baca juga: Investigasi Dilakukan, Panglima TNI Akan Pidana Prajurit Anarkis di Tragedi Kanjuruhan

Perintah yang kedua yakni, Presiden Jokowi meminta persiapan penyelenggaraan pertandingan sepak bola dilakukan secara lebih matang.

Tujuannya agar kerusuhan suporter yang menyebabkan korban jiwa seperti di Kanjuruhan tidak terulang kembali.

"Supaya jangan terulang lagi. Ini kan agak internasional (perhatian) juga kan. Jadi tadi di rapat Menko, juga sudah kita sampaikan. Kita akan duduk dengan Menpora, semua organisasi olahraga internasional besar sudah ada standarnya," kata Budi Gunadi.

"Standar-standar itu nanti akan kita pelajari bersama dengan Menpora, dan kita akan sosialisasikan ke seluruh stakeholder. Jadi yang tahu jangan hanya Menpora atau Menkes saja, tapi Polri harus tahu, TNI harus tahu, organisasi olahraga harus tahu, sampai ke daerah harus tahu, bahwa standar-stadarnya begini, protokolnya begini, caranya begini, kan mungkin juga sebagian besar kan belum tahu," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Didesak Periksa Anggotanya yang Bertugas Saat Tragedi Kanjuruhan

Budi Gunadi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan standar peraturan adalah aturan yang disusun oleh Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA.

Ia lantas mengakui bahwa dirinya sendiri juga baru mengetahui soal aturan dari FIFA tersebut.

"Saya terus terang jujur, saya baru lihat yang aturannya FIFA mengenai tata caranya mesti begitu kan baru tahu juga. Nah itu harus diselesaikan sampai ke bawah," kata Budi.

Perintah ketiga, Presiden Jokowi meminta agar setiap penyelenggaraan kegiatan olahraga harus dipersiapkan secara maksimal.

Budi Gunadi menjelaskan, selain soal kesiapan layanan kesehatan, harus ada jumlah tenaga kesehatan yang mencukupi dan sebanding dengan kapasitas stadion.

"Itu kan harusnya dibikin juga hal yang sama untuk semua event-event besar," ujar Budi Gunadi.

Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Airlangga: Seluruh Panitia Harus Dimintai Pertanggungjawaban

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam.

Kerusuhan dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Berdasarkan data dari Kemenkes, hingga Senin siang, korban akibat kejadian itu sebanyak 448 orang.

Dengan rincian, 302 orang menderita luka ringan; 21 orang mengalami luka berat; dan 125 orang meninggal dunia.

Baca juga: Mahfud MD Pimpin Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com