JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah pusat hingga daerah harus kompak dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu.
Salah satunya untuk mengantisipasi naiknya inflasi. Presiden menegaskan, penanganan inflasi harus dilakukan bersama-sama seperti halnya menangani pandemi Covid-19.
"Momok terbesar semua negara adalah inflasi. Momok semua negara saya lihat. Oleh sebab itu kita harus kompak, harus bersatu dari pusat, provinsi, kabupaten, kota sampai bawah dan semua kementerian dan lembaga," ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara pengarahan Presiden RI kepada seluruh menteri/kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan BUMN, pangdam, kapolda dan kajati di Jakarta Convention Center, Kamis (29/9/2022).
"Seperti saat kita menangani Cobid-19. Kalau Covid-19 kita tangani sama-sama, maka inflasi harus kita tangani sama-sama," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga kembali mengingatkan soal kondisi ketidakpastian ekonomi global.
Kepala Negara mengatakan, masa depan ekonomi dunia sangat sulit diprediksi.
"Sangat sulit diprediksi, sangat sulit dihitung oleh siapa pun. Sulit melihat arah ke depan dan penyelesaiannya seperti apa. Ini semua akan terus saya ungkapkan agar semuanya memiliki sense of crisis," tutur Jokowi.
Baca juga: Sri Mulyani Kasih Hadiah Uang Tunai 10 Provinsi yang Tekan Inflasi
Kepala Negara juga mengungkapkan soal 345 juta orang di 82 negara yang menderita kekurangan pangan akut.
Selain itu, setiap harinya ada 19.700 orang yang meninggal karena kelaparan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.