Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi I Ungkap BIN Bungkam Saat Ditanya soal Kebocoran Data Internal

Kompas.com - 26/09/2022, 19:02 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Nurul Arifin mengatakan DPR sempat bertanya mengenai dugaan kebocoran data internal yang dialami oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rapat tertutup hari ini.

Namun, Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan disebut Nurul tidak merespons pertanyaan DPR.

"Kami utarakan (soal kebocoran data BIN), tapi tadi tidak direspons sih. Lebih menjawab secara global saja kebocoran datanya," ujar Nurul saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Rapat Tertutup dengan DPR, BIN Bahas Keamanan Siber untuk Pemilu 2024

Nurul menjelaskan, BIN memang melakukan penelusuran terkait kebocoran yang baru-baru ini terjadi di Indonesia.

Menurut Nurul, BIN mendeteksi ada hacker (peretas) yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri.

"Ada pemain di tingkat lokal, ya maksudnya di Indonesia. Dan pemain-pemain dari dunia global juga banyak yang khususnya masuk peretasan ke institusi pemerintahan. Jadi mereka mainnya juga profesional," tuturnya.

Lebih jauh, Nurul menyinggung komitmen BIN dalam mengamankan data untuk Pemilu 2024.

Baca juga: BIN Bantah Terlibat Kriminalisasi Lukas Enembe

Khususnya adalah data-data di Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memiliki banyak data krusial.

Untuk itu, BIN akan mendapat tambahan anggaran untuk pengamanan siber jelang Pemilu 2024 sebesar Rp 3 triliun. Namun, anggaran ini belum disepakati.

"Tapi itu keseluruhan ya. Karena tadi banyak program anakannya di situ. Jadi banyak tadi programnya, sub-sub programnya, banyak sekali," imbuh Nurul.

Sebelumnya, dugaan kebocoran data milik BIN viral di media sosial. Kali ini, data yang diduga bocor itu berisi daftar nama intel BIN.

Informasi tersebut diunggah oleh akun ini dalam media sosial Twitter.

Baca juga: KASUM Soroti Wakil Kepala BIN saat Munir Dibunuh Masuk Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat

Data itu diduga dibocorkan oleh hacker dengan nama Strovian pada Rabu (7/9/2022).

"STUPID INTELLIGENCE," demikian Strovian menulis judul unggahan tersebut.

Dia menunjukkan soft copy dokumen dengan judul yang terpotong. Dokumen tersebut berisi data nama dan tempat tanggal lahir, pangkat, hingga jabatan yang bersangkutan.

Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto sebenarnya sudah mengatakan bahwa kabar bocornya data intel milik BIN yang viral di media sosial adalah tidak benar.

"Hoax itu," ujar Wawan, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Periksa Lukas Enembe, Pemerintah Lakukan Koordinasi Lintas Instansi dari BIN hingga TNI

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini seluruh data milik BIN dipastikan aman. Bahkan, data yang terdiri nama-nama intel BIN juga terenkripsi dengan baik.

"Data BIN aman, terenkripsi, dan semua data pakai samaran. Jadi data BIN tidak bocor," ucap Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com