JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan partainya menolak wacana penghapusan daya listrik 450 Volt Ampere (VA) yang biasa digunakan warga miskin.
Partai Gerindra menolak wacana itu karena dinilai akan membebani rakyat kecil.
"Ada pandangan yang mengingankan agar listrik dengan daya 450 volt dihapus, kami tidak setuju, kenapa? Karena listrik dengan daya 450 ini dipakai oleh orang-orang kecil, penghuni kontrakan petakan, para buruh, nelayan, dan petani," kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (21/9/2022).
Muzani menjelaskan, wacana tersebut juga sudah disikapi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Saat Jokowi Akhirnya Tegaskan Pemerintah Tak Hapus Listrik Daya 450 VA
Dia bersyukur, Presiden Jokowi dengan tegas menolak adanya wacana penghapusan daya listri 450 VA itu.
"Kami bersyukur Presiden Jokowi tidak meneruskan rencana ini," ucap Wakil Ketua MPR ini.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menegaskan, tidak ada penghapusan atau pengalihdayaan pelanggan listrik dengan daya 450 VA.
Jokowi juga memastikan, daya listrik 450 VA tidak akan dinaikkan menjadi 900 VA.
Baca juga: Penjelasan Ketua Banggar DPR RI soal Penghapusan Pelanggan Listrik 450 VA
"Tidak ada penghapusan untuk daya listrik 450 VA tidak ada juga perubahan dari 450 VA ke 900 VA, tidak ada, enggak pernah, enggak pernah bicara seperti itu," kata Jokowi di Gerbang Tol Gabus, Jalan Sriamur, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (20/9/2022).
Dia mengingatkan agar isu penghapusan daya listrik tersebut tidak membuat masyarakat resah.
"Tidak ada perubahan dari 450 VA ke 900 VA, enggak ada, jangan sampai yang di bawah resah karena soal itu," ucap Jokowi.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) memastikan tidak ada penghapusan golongan pelanggan dengan daya 450 VA. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, daya listrik 450 VA juga tidak akan dinaikkan menjadi 900 VA dan tidak ada perubahan tarif listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.