Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-AHY Dinilai Punya Mesin Politik Besar jika Diusung Demokrat-Nasdem-PKS pada Pilpres 2024

Kompas.com - 17/09/2022, 08:40 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal punya mesin politik yang besar jika duet pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Besar kemungkinan, keduanya diusung oleh Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab, ketiga partai sudah lama menjalin komunikasi intens.

"Pasangan Anies-AHY bisa memiliki bekal mesin politik yang prima dan kompetitif dalam pertarungan Pilpres 2024," kata Umam kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Demokrat Pertimbangkan Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Umam mengatakan, jika berkongsi, Demokrat-Nasdem-PKS akan membentuk koalisi dengan dukungan jumlah kursi partai terbesar dibanding gerbong koalisi lain, yakni 28,50 persen. Rinciannya, Nasdem 59 kursi, Demokrat 54 kursi, dan PKS 50 kursi.

Tak hanya dukungan mesin politik, kata Umam, pasangan Anies-AHY juga akan mempertemukan tiga poros tokoh besar.

Ketiganya yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ayah AHY, Jusuf Kalla sebagai mentor politik Anies Baswedan, dan Surya Paloh yang menjadi king maker bagi perkawinan politik Anies-AHY ini.

"Prospeknya menjanjikan," ucap Umam.

Menurut Umam, tidak adanya deklarasi nama capres dan cawapres dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat kemarin membuka ruang negosiasi sosok kandidat yang akan diusung partai bintang mercy itu.

Baca juga: Ditanya soal Pencapresan dan Koalisi Demokrat, Syarief Hasan: Tidak Lama Lagi

Kendati kader Demokrat mendorong pencapresan AHY, Umam menilai, ruang diskusi soal ini masih terbuka lebar.

Sebabnya, Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain untuk dapat mengusung capres dan cawapres. Sehingga, nama kandidat tak bisa ditentukan sepihak saja.

Umam berpendapat, pidato AHY yang menyebut soal perubahan dan perbaikan sebagai kriteria capres dan cawapres mereka sedianya merupakan kode keras dari Demokrat untuk mengusung Anies-AHY.

Sebab, narasi perubahan dan perbaikan hanya bisa direpresentasikan oleh kekuatan politik yang berbeda dengan rezim kekuasaaan saat ini.

"Untuk itu, dari berbagai kemungkinan capres-cawapres yang ada, nama pasangan Anies-AHY menjadi yang paling representatif untuk narasi perubahan dan perbaikan ini," ujar Umam.

"Kemungkinan mewujudkan pasangan Anies-AHY ini semakin terbuka," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Adapun dalam pidatonya di Rapimnas Demokrat yang digelar Jumat (16/9/2022) AHY mengatakan, partainya mengusung kriteria "perubahan dan perbaikan" untuk mencalonkan presiden pada Pilpres 2024.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com