Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Klaim Masyarakat Rindu Pemerintahan SBY dan Partai Demokrat

Kompas.com - 15/09/2022, 15:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengeklaim bahwa masyarakat Indonesia merindukan kepemimpinan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Partai Demokrat.

Hal itu diutarakan AHY dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat Tahun 2022 yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta, mulai Kamis (15/9/2022).

"Intinya apa? Rakyat merindukan siapa? SBY dan kepemimpinan dari partai?" kata AHY kepada kader Partai Demokrat dalam Rapimnas, Kamis.

"Demokrat," sambut para kader berbarengan.

Baca juga: AHY Buka Rapimnas Partai Demokrat di JCC Senayan Hari Ini

AHY menyebutkan, rakyat membandingkan kehidupan di masa SBY dan masa kepemimpinan presiden saat ini, Joko Widodo.

Dia pun meminta para kader berjuang dan tidak mengecewakan hati rakyat.

"Kita ingin berjuang baik-baik, ini narasi kita, terus gelorakan semangat ini sampai Pemilu 2024. Siap semuanya? Bersama-sama kita bisa. Jangan sia-siakan dan jangan kecewakan harapan rakyat," ucap dia.

Lebih lanjut, AHY lantas menampilkan data-data ekonomi, mulai dari data pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, hingga pendapatan per kapita warga.

Data-data itu membandingkan pertumbuhan di masa kepemimpinan SBY dan Presiden Jokowi.

Baca juga: Teriakan AHY Presiden Menggema dalam Rapimnas Partai Demokrat

Data pertumbuhan ekonomi misalnya, ia menyebut pertumbuhan ekonomi di masa Presiden SBY adalah 6-7 persen sepanjang tahun 2004-2014 dari 256,84 miliar dollar AS menjadi 890,81 miliar dollar AS. Pertumbuhan ini diklaim meningkat 3,5 kali lipat.

Adapun pada masa pemerintahan setelah SBY, pertumbuhan ekonomi baru naik sekitar 1,3 kali lipat dari 890,81 miliar dollar AS menjadi 1.190 miliar dollar AS.

"Alhamdulillah. Ini prestasi yang rakyat rindukan. Ekonomi yang juga sangat menentukan bagaimana kita bisa maju sebagai negara. Kita juga harus ikut, kita juga harus ukur, bagaimana meningkatkan income per kapita, pendapatan per kapita masyarakat kita," ucap dia.

Baca juga: Rampimnas Demokrat Diperkirakan Bakal Munculkan Duet Anies-AHY

Lalu, terkait angka kemiskinan, dia menyatakan, angka kemiskinan turun 5,8 persen dari 2004 hingga 2014. Angka kemiskinan turun dari 16,7 persen menjadi 10,9 persen pada masa kepemimpinan SBY.

Sedangkan dari 2014 hingga kini, angka kemiskinan baru turun 1,1 persen dari 10,9 persen menjadi 9,8 persen.

"(Di zaman SBY) 8,6 juta orang ke luar dari kemiskinan, angkanya menurun 5,8 persen. Setiap peningkatan satu persen pertumbuhan ekonomi, akan membuka sekitar 2 juta lapangan pekerjaan. Sebaliknya, 1 persen penurunan pertumbuhan ekonomi, akan mengakibatkan pengangguran sekitar 2 juta orang," jelas AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com