JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Kamis (15/9/2022) hingga Jumat (16/9/2022).
Pembukaan Rapimnas dimulai pukul 13.00 WIB hari ini, Kamis.
Dalam Rapimnas, kader-kader partai berjaket biru meneriaki Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi presiden.
Teriakan "AHY Presiden" menggema sebanyak tiga kali usai AHY naik ke atas panggung dan seluruh kader menyanyikan Mars Partai Demokrat.
"AHY, presiden. AHY, presiden. AHY, presiden," ucap salah seorang di sisi kanan tribun tempat dilaksanakannya rapimnas, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Baca juga: Jubir: AHY Selalu Ingatkan Kader bahwa Demokrat Perlu Berkoalisi
Tak hanya itu, teriakan AHY Presiden beberapa kali menggema sepanjang pembukaan rapimnas.
Rapat ini dibuka dengan naiknya AHY ke atas panggung, diikuti dengan nyanyian lagu Indonesia Raya setelah para kader diminta berdiri.
Lalu, seluruh kader menyanyikan lagu mengheningkan cipta, Himne Partai Demokrat, dan Mars Partai Demokrat.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa sambutan dari Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
Baca juga: Rampimnas Demokrat Diperkirakan Bakal Munculkan Duet Anies-AHY
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra mengatakan, rapimnas adalah rapat aspirasi.
Semua keputusan maupun aspirasi yang tertuang dalam rapimnas bakal dibawa ke Majelis Tinggi Partai (MTP), termasuk nama-nama yang bakal diusung Partai Demokrat pada Pemilu 2024.
"Rapimnas ini perlu karena Ketua Umum ingin tahu masukan pimpinan partai di seluruh Indonesia. Lalu akan dibawa ke MTP, sebab kita belum tahu siapa yang mau kita usung, partai mana kita akan koalisi," kata Herzaky di kesempatan yang sama.
Herzaky menuturkan, partainya ingin mengusung calon presiden dan calon wakil presiden yang bisa membawa perbaikan.
Baca juga: Demokrat Sebut AHY dan Anies Figur yang Representasikan Perubahan dan Perbaikan
Adapun nama-nama yang diusulkan pimpinan partai hari ini akan menjadi pertimbangan utama dengan siapa Demokrat akan berkoalisi pada Pilpres 2024.
Sebab menurutnya, ia perlu sosok pemimpin yang bisa memperjuangkan dan memperbaiki Indonesia.
"Dan kami akan bahas rencana koalisi dengan siapa, seperti apa, dan masukan pimpinan partai akan jadi pertimbangan utama dalam menentukan. Nah sosok pemimpin itu, kriteria, dan siapa, Ketum akan dengar masukan dari seluruh Indonesia," beber dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.