Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Ingatkan Sandiaga Uno Bakal Ada Konsekuensi jika Nekat "Nyapres"

Kompas.com - 12/09/2022, 20:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengingatkan, bakal ada konsekuensi bagi para kader jika nekat maju menjadi calon presiden (capres) tahun 2024.

Pasalnya, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), Partai Gerindra sudah menetapkan untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Ungkapan ini diutarakan Fadli Zon menyusul pernyataan Sandiaga Uno yang siap maju sebagai capres apabila ada yang mendukung dan mengusungnya.

"Kalau secara partai, kita sudah pasti akan mendukung Pak Prabowo sebagai Capres, itu hasil Rapimnas," kata Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Soal Panglima Pengganti Andika Perkasa, Fadli Zon: dari Angkatan Laut Juga Baik

"Tapi, kalau memang ada kader yang lain (yang mencalonkan), ya tentu ketika mengambil keputusan ada konsekuensinya," ujarnya lagi.

Kendati demikian, Fadli Zon enggan memberi tahu konsekuensi apa yang dimaksud.

Sebab, menurutnya, sejauh ini belum ada keputusan apapun dari Sandiaga Uno yang masih menjadi kader Partai Gerindra.

"Ya belum tahu lah (konsekuensinya). Kan sampai sejauh ini belum ada ketetapan apapun," kata Fadli Zon.

Sejauh ini, kata Fadli Zon, pihaknya belum mendengar apapun di internal partai mengenai pemecatan maupun pengunduran diri dari Sandiaga Uno.

Baca juga: Soal Sandiaga Uno Mau Jadi Capres, Dasco: Bukan Gerindra yang Harus Memilih

Namun, ia menegaskan bahwa internal Partai Gerindra solid mendukung Prabowo.

"Itu saya bilang itu tadi, (Sandi jadi capres) wacana kan. Belum tentu, kan nanti kalau ada ketentuan itu tahun depan. Menurut saya, ketika sudah ada penetapan calon atau menjelang penetapan calon baru kelihatan, itu pasti (baru) ada kejelasan," kata Fadli.

Sebelumnya diberitakan, Sandiaga Uno bertemu dengan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di salah satu rumah makan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 30 Agustus 2022.

Kemudian, saat ditanya awak media soal kesiapan mengikuti Pilpres 2024 jika mendapat dukungan, Sandiaga Uno mengaku siap.

Baca juga: Gerindra Sebut Sandiaga Uno Belum Komunikasi dengan Prabowo soal Keinginannya Nyapres

Namun, Sandiaga Uno menyerahkan pada partai politik (parpol) yang mau mendukungnya soal siapa pasangan yang tepat untuk dirinya.

“Saya serahkan semuanya kepada partai politik saja. Saya pengalaman sebelumnya partai politik-lah yang akan menentukan pilihannya (pasangan),” ujarnya.

Sandi mengaku, ia belum tahu apakah bakal tetap menjadi politikus Partai Gerindra jika maju sebagai capres.

“Ya tentunya politik dinamis, sangat dinamis, dan kita fokus urusan ekonomi. Dan di politik itu saya belajar jangan terlalu berandai-andai. Enggak boleh terlalu baperan, semuanya dijalankan penuh keikhlasan,” kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Soal Panglima Pengganti Andika Perkasa, Fadli Zon: dari Angkatan Laut Juga Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com