Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Capres-Cawapres yang Akan Diusung, Demokrat: Enggak Mungkin Simbol Masa Lalu

Kompas.com - 07/09/2022, 19:03 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra bicara soal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusung 2024.

Herzaky mengatakan, Demokrat bakal mengusung capres dan cawapres yang merepresentasikan perubahan, sebagaimana semangat yang diusung oleh Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Ini sama platformnya Nasdem juga mengusung perubahan dan perbaikan. PKS juga sepakat,” ujar Herzaky ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).

“Sehingga, nanti tokoh capres dan cawapres yang (mewakili) simbol perubahan dan perbaikan. Jadi enggak mungkin dong simbol dari masa lalu,” katanya lagi.

Baca juga: Demokrat Bakal Gelar Rapimnas 15 September, Kumpulkan Usulan Kader soal Capres

Dalam pandangannya, tidak banyak figur yang menggambarkan semangat perubahan.

Namun, salah satu yang mungkin adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Kita tahu langka dan sedikit, di antaranya Mas AHY sebagai Ketum Partai Demokrat. Ada yang bilang Mas Anies Baswedan, misalnya,” kata Herzaky.

Di sisi lain, Herzaky tak menjawab ketika ditanya soal figur tersebut apakah memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo atau tidak.

Ia justru menyampaikan bahwa Jokowi merupakan tokoh yang merepresentasikan kebaruan.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas PDI-P Teratas, Diikuti Golkar, Gerindra, dan Demokrat

Oleh karenanya, kata Herzaky, nantinya berbagai program pemerintahan Jokowi yang dinilai baik, bisa dilanjutkan oleh paslon capres-cawapres yang diusung Partai Demokrat.

“Jadi jangan sampai program perbaikan enggak akan melanjutkan. Yang baik, ya kita lanjutkan,” ujarnya.

Diketahui, saat ini Partai Demokrat tengah intens berkomunikasi dengan Partai Nasdem dan PKS.

Namun, ketiga partai politik (parpol) itu belum memutuskan untuk membentuk koalisi.

Terbaru, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyatakan terbuka kemungkinan pihaknya untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.

“Kemungkinan itu tentu ada, komunikasi kita lakukan secara intensif dengan partai-partai lain,” tutur Willy melalui sambungan telefon, Rabu.

Baca juga: Jokowi Jadi Capres Paling Diinginkan di Musra, Demokrat: Skenario Wacana 3 Periode

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com