Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemberhentian Suharso, Arsul Sebut demi Katrol Elektabilitas PPP

Kompas.com - 05/09/2022, 14:54 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, salah satu alasan penggantian kursi jabatan ketua umum karena ingin meningkatkan elektabilitas partai.

Adapun hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Banten, Minggu (4/9/2022), memutuskan untuk mengganti Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dengan Muhammad Mardiono.

“Barangkali teman-teman di bawah itu juga menginginkan itu karena selama ini, misalnya, kok merasa survei (elektabilitas) PPP (tidak) meningkat,” tutur Arsul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/9/2024).

Baca juga: Ketum PPP Diberhentikan saat Proses Verifikasi Administrasi Berlangsung, Ini Kata KPU

“Meskipun kerja-kerja konsolidasi itu sudah banyak dilakukan,” sambungnya.

Ia menambahkan, karena pelaksanaan Pemilu 2024 kian dekat, para kader mendorong dilakukannya restrukturisasi. Harapannya, orang nomor satu di PPP tidak merangkap jabatan lain di pemerintahan.

"Diskusi itu sudah lama dan Pak Suharso juga sudah mengetahui,” sebutnya.

Arsul mengungkapkan, belakangan sempat terjadi perbedaan pendapat antara Suharso dan para anggota Majelis PPP.

Namun, hal itu bukan alasan utama pemberhentiannya.

Baca juga: Kabar Suharso Diberhentikan dari Ketum, Golkar Tunggu Kepastian PPP untuk Kelanjutan KIB

Keinginan untuk mengganti Suharso diambil berdasarkan suara dari 30 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP yang menghadiri Mukernas.

“Tapi saya kira yang diputuskan tadi malam di Mukernas itu, bagi saya, bukan titik puncak riak-riak dari majelis dengan Pak Suharso,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mardiono menyatakan, pemberhentian Suharso sebagai Ketum PPP dilakukan agar bisa fokus bekerja sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas.

Ia mengatakan, hal itu telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP.

Mardiono pun meminta semua pihak menghormati keputusan tersebut.

Baca juga: PAN Harap Pemberhentian Suharso Tak Ganggu Hubungan PPP dengan KIB

“Kita semua harus patuhi AD/ART karena itu (aturan) yang tertinggi di PPP,” ujar Mardiono kepada Kompas.com, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com