Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Publik Lebih Percaya Brigadir J Dibunuh karena Alasan Tertentu Selain Pelecehan

Kompas.com - 26/08/2022, 12:11 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat lembaga survei Indikator menunjukkan, mayoritas publik lebih percaya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dibunuh karena alasan tertentu.

Hasil jajak pendapat menunjukan, sedikit responden yang percaya bahwa kematian Brigadir J karena ia melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati.

Sebanyak 81,8 persen responden percaya Brigadir J sengaja dibunuh karena alasan tertentu.

Baca juga: Klarifikasi MKD soal Dugaan Anggota DPR Terlibat Perkara Brigadir J, Telepon dari Sambo, dan Aliran Dana

Sementara itu, hanya 10 persen responden yang meyakini Brigadir J tewas akibat tembak-menembak karena didapati melakukan pelecehan seksual.

Adapun 8,2 persen responden menyatakan tidak tagu dan tidak menjawab.

Di sisi lain, mayoritas responden mendorong agar kepolisian membuka motif dugaan pembunuhan Brigadir J ke publik.

“Mayoritas berpendapat motif pembunuhan segera diungkap ke publik (sebesar) 65,6 persen,” demikian keterangan tertulis Indikator, Jumat (26/8/2022).

Kemudian, 29,7 persen responden mengaku lebih memilih motif diungkap dalam persidangan untuk menjaga perasaan semua pihak.

Lalu, 4,7 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca juga: Survei Indikator: Mayoritas Responden Setuju Bharada E Jadi Justice Collaborator

Survei berlangsung 11-17 Agustus 2022 dan melibatkan 1.229 responden.

Metodenya menggunakan wawancara melalui sambungan telepon pada responden berusia minimal 17 tahun.

Sample ditentukan dengan metode random digit dialing (RDD). Adapun margin of error survei kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com