Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Bharada E di Hadapan Kapolri Berujung Terbongkarnya Skenario Ferdy Sambo

Kompas.com - 25/08/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Skenario Ferdy Sambo soal penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terbongkar selang satu bulan setelah kematian Yosua.

Sambo baru ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua pada 9 Agustus 2022. Sementara, Brigadir J tewas pada 8 Juli 2022.

Butuh proses panjang hingga akhirnya Sambo terungkap sebagai terduga otak pembunuhan anak buahnya sendiri.

Baca juga: Tak Kunjung Ekspose Ferdy Sambo meski Berstatus Tersangka, Kapolri: Strategi Penyidikan

Skenario Sambo

Narasi yang beredar di awal, Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan Richard Eliezer atau Bharada E di rumah dinasnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Disebutkan Sambo, peristiwa itu bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istrinya, Putri Candrawathi.

Atas pelecehan itu, Putri disebut berteriak minta tolong. Bharada E yang berada di rumah tersebut pun hendak menghampiri, namun malah disambut tembakan oleh Brigadir J.

Alhasil, terjadi insiden baku tembak yang akhirnya menewaskan Yosua.

"Peristiwa tersebut berawal ketika PC (Putri Candrawathi) sampai di rumah (Jalan) Saguling. Lalu melakukan PCR dan berangkat melakukan isolasi di rumah dinas Duren Tiga," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Mundur dari Polri

Sambo mengaku dirinya tak berada di TKP saat baku tembak terjadi. Ketika itu, katanya, dia sedang dalam perjalanan hendak melakukan suatu kegiatan.

Namun, dalam perjalanan tersebut, istri Sambo menelepon hingga 3 kali. Sambo pun memerintahkan sopirnya memutar balik ke rumah dinas.

Setibanya di rumah, kata Sambo, dirinya melihat Brigadir J sudah tewas.

"Saudara FS kemudian menanyakan peristiwa yang terjadi dan menjemput saudara PC yang berada di kamar," kata Sigit.

"Serta memerintahkan kepada Saudara Ricky untuk mengantar Saudara PC ke rumah sakit," tuturnya.

Pengakuan Bharada E

Skenario Sambo baru terbongkar setelah Richard Eliezer atau Bharada E membuat pengakuan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com