JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, bangsa Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton para pelaku usaha luar negeri yang meraup keuntungan dari besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia.
Sebab, Indonesia merupakan negara dengan nilai ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara, bahkan 40 persen pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara ada di Indonesia.
"Kita tidak ingin sekadar menonton pelaku usaha dari luar yang meraup keuntungannya," kata Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (24/8/2022).
Baca juga: Wapres Minta Publik Tetap Waspada Meski Situasi Ekonomi RI Patut Disyukuri
Wapres menuturkan, momentum pemulihan pascapandemi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk mempercepat transformasi digital di bidang ekonomi.
Untuk itu, ia berpesan kepada Japnas agar mengembangkan potensi ekonomi digital di seluruh sektor, tidak hanya e-commerce tetapi juga pertanian, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hingga industri kreatif.
"Kembangkan potensi ekonomi digital di seluruh sektor. Digitalisasi mendorong kita untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor usaha," kata Ma'ruf.
Baca juga: Wapres Ingin BSI Jadi Bank Negara, Kepemilikan Saham Sedang Dikaji
Kedua, ia menilai inovasi-inovasi perlu ditumbuhkan untuk menciptakan bisnis yang bersaing di tingkat global.
Namun, akselerasi inovasi dan digitalisasi perlu diikuti dengan literasi data yang baik.
"Keputusan bisnis berbasis data akan meningkatkan kualitas proses bisnis dari hulu hingga hilir ke konsumen, dengan tetap memperhatikan koridor perlindungan data privat," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf pun menekankan pentingnya kolaborasi dunia usaha, perguruan tinggi, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat terbangunnya ekosistem digital yang kokoh dan adaptif.
Baca juga: Wapres: Perlambatan Pertumbuhan Global di Depan Mata, Harus Dikelola Bijak Pengusaha
Ia mengajak para pengusaha untuk dapat merangkul dan melibatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam aktivitas usahanya agar daya saing UMKM meningkat.
"Mari kita dukung target 30 juta UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024, hingga pembangunan ekonomi Indonesia akan mengakar kuat hingga ke sektor terkecil," kata Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.