Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Perlambatan Pertumbuhan Global di Depan Mata, Harus Dikelola Bijak Pengusaha

Kompas.com - 24/08/2022, 12:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pengusaha untuk mengelola proyeksi perlambatan pertumbuhan global dengan bijak.

Menurut Ma'ruf, perlambatan tersebut dapat diatasi bila pengusaha bersikap inovatif, adaptif, dan transformatif mengelola peluang dan sumber daya yang dimiliki.

"Proyeksi perlambatan pertumbuhan global dan disrupsi rantai pasok menghadang di depan mata, yang harus bijak dikelola para pelaku usaha," kata Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu(24/8/2022).

Ma'ruf mengakui, situasi krisis global saat ini menimbulkan ketidakpastian besar. Pemulihan ekonomi pascapandemi pun sangat kompleks karena dipicu perang di Ukraina dan disrupsi multidimensi.

Baca juga: Wapres Klaim 80 Persen Rumah Tangga Indonesia Tinggal di Rumah Sendiri

Menurut dia, tidak ada rumus baku untuk mengurai ragam persoalan bisnis sekaligus.

"Bahkan model perencanaan dan prakiraan bisnis nyaris tidak mungkin disusun sempurna," ujar Ma'ruf.

Namun, di sisi lain, Ma'ruf menilai Indonesia dianugerahi berbagai modal untuk menjadi negara maju, karena Indonesia merupakan negara kepulauan sekaligus negara berpenduduk muslim terbesar di Indonesia.

Ia menyebutkan, modal lain yang dimiliki Indonesia adalah populasi Indonesia terbesar keempat di dunia, berstatus pemimpin di ASEAN, serta memiliki sumber daya alam berlimpah.

Baca juga: Wapres Sebut Peran Kompolnas Harus Diperkuat, Bukan Dibubarkan

Menurut Ma'ruf, Indonesia juga memiliki pengalaman melewati salah satu krisis ekonomi terparah dalam sejarah dunia modern.

"Namun justru dari krisis tersebut kita mengalami transisi politik dan pemulihan ekonomi sehingga menjadi salah satu bangsa yang diperhitungkan di tingkat global," kata Ma'ruf.

Ia melanjutkan, di tengah aneka tantangan tersebut, ekonomi Indonesia pun tumbuh 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022 dan neraca perdagangan juga surplus Rp 364 triliun.

Ma'ruf optimistis, tren pemulihan akan berlanjut didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat, sumber pembiayaan, dan aktivitas dunia usaha.

Baca juga: Pertahankan Suku Bunga, Ini Strategi BI Meredam Dampak Perlambatan Ekonomi Global

"Dari sisi konsumsi, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat beberapa bulan terakhir, ditopang oleh ekspektasi akan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha," kata Ma'ruf.

"Artinya, peran pelaku usaha dalam menggerakkan roda ekonomi dan mempercepat pemulihan bangsa ini sangat nyata," ujar dia.

Ia menegaskan, pemerintah memahami dan terus berupaya menciptakan ekosistem dunia usaha agar tetap kondusif dan bertumbuh dengan memfasilitasi akses kemudahan perizinan dan kebijakan insentif sebagai stimulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com