Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sayyid Muhammad Hilal
Waketum PBNU

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

Indonesia Raya

Kompas.com - 16/08/2022, 17:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA raya kaya akan berbagai keanekaragamannya. Dari awal terbentuknya Bhineka Tunggal Ika sudah diberkahi buminya oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan nilai-nilai luhur peradaban yang tinggi, bermartabat, berwibawa dan bangsa yang terhormat.

Indonesia tanah airku

Indonesia melambangkan rahim Ibu Pertiwi. Ibu Pertiwi yang melahirkan nilai-nilai luhur. Sosok Ibu yang mewariskan akhlak mulia, serta menuntun manusianya untuk mengikuti jalan nilai-nilai kemanusiaan, dan melindunginya dari keterpurukan.

Sosok Ibu yang mengajarkan manusianya untuk dapat memilah dan memilih kebaikan dan menghindari keburukan.

Ibu Pertiwi yang rahimnya dipenuhi tidak hanya semata kekayaan alamnya saja, tetapi juga bersamaan dengan itu Indonesia melahirkan bangsa-bangsa yang adi luhung, orang-orang yang bersumber daya, berbudi pekerti, berilmu, dan memiliki kebijakan yang membumi, namun di saat yang sama dihormati di mata dunia.

Tanah tumpah darahku

Keutuhan dari kokohnya sebuah keimanan dan keyakinan, yang bersumber dari bangsa-bangsanya yang berbeda-beda, tetapi bersatu bersama berkorban menumpahkan darah demi Tanah Air Indonesia.

Dunia menyaksikan dan dipersaksikan bahwa Indonesia bangkit, semangat ke-Indonesiaan menjadi abadi dalam setiap perkembangan zaman.

Pada serial jamannya, tokoh-tokoh terlahir dan kecintaannya tertuju kepada Tanah Air, Indonesia.

Tanah Air yang dicinta dan dibela oleh sekian banyaknya rakyatnya, bahkan sekian juta ayah yang gugur, meninggalkan anak-anak yang menjadi yatim, yang kemudian harus tumbuh hanya di bawah asuhan ibu.. Ibu yang menjadi janda.. yang mana sang ibu tidak pernah mengeluh apalagi kendor untuk mendidik akhlak anak-anaknya seorang diri, menanamkan nilai-nilai luhur negeri Ini, dan menjaga kobaran semangat nasionalis.

Seorang Ibu yang lemah tapi kuat.. seorang Ibu yang juga sekaligus pendidik pertama di rumah-rumah mereka.. menancapkan semangat patrotisme dan semangat kecintaan serta pembelaan kehormatan jati diri bangsa pada anak-anaknya untuk menjadi pewaris pejuang ayahnya yang telah gugur.

Seorang ibu janda lemah itu dengan tulus mampu menanamkan kecintaan terhadap merah putih pada jiwa-jiwa anaknya.

Di sanalah aku berdiri

Kami manusia Indonesia dilahirkan di bumi pertiwi dan diasuh serta dibesarkan dalam kasih sayang yang tertuang dalam nilai-nilai yang luhur, dan terikat dengan tali Undang-undang Dasar.

Seperti Ayah-Ibu kami, di Tanah Air ini lah kami berdiri. Berdiri membangun diri, membangun negeri. Banyak belahan Dunia yang iri, sebab Indonesia dianggap serpihan surga di bumi.

Indonesia sejahtera, semakin maju pendidikannya, semakin maju ekonominya, serta semakin maju pada bidang-bidang lainnya. Indonesia tak ketinggalan pula kecanggihan perangkat medisnya, dan lain sebagainya.

Siapa sangka seperti belum lama, bahwa program pemerintah kita pada awal dulu adalah pengentasan buta huruf.

Sekarang? Indonesia diminta pendapatnya bagi dunia luar, Indonesia diperhitungkan dunia. Indonesia dianggap patut menjadi teladan bagi dunia luar oleh mereka. Kini, sudah sepatutnya kita berdiri dan berkontribusi pada dunia.

Jadi pandu ibuku

Ketika anak menjadi dewasa, berganti anak menjadi penerus keluarga. Demikian pula bangsa.

Orang-orang Indonesia diminta muncul kontribusinya di tingkat dunia. Bangsa Indonesia dapat tampil memenuhi panggilan takdir menjadi pandu dunia dari tahap demi tahap.

Indonesia negeri yang dapat menyerap berbagai unsur hukum, hukum adat, hukum agama dan hukum negara.

Indonesia mampu diminta pertimbangan untuk memberikan review hukum dunia. Kelahiran hukum di Indonesia melalui banyak proses.

Ibu Pertiwi telah memilih Pancasila, di antara banyaknya macam pilihan-pilihan pemahaman yang sudah ada di dunia Ini.

Ibu Pertiwi melahirkan dasar negara yang otentik. Dari sinilah berbagai macam pertimbangan hukum, musyawarah, keadilan, kebersamaan, dan lain-lain serta perangkat sistemnya yang khas hanya ada di Indonesia. Integritas, kedaulatan dan kehormatan Ibu Pertiwi.

Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku

Indonesia sebuah kehormatan yang melekat terhadap rakyatnya. Setiap rakyat Indonesia wajib menjunjung tinggi dan menjaga kehormatan bangsanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com