Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Keterangan Bharada E, Komnas HAM: Kondisinya Sehat, Lancar Merespons

Kompas.com - 15/08/2022, 23:03 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bharada E atau Richard Eliezer dimintai keterangan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Senin (15/8/2022) pukul 15.00 WIB di Bareskrim Mabes Polri terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Permintaan keterangan tersebut merupakan kali kedua Bharada E diperiksa, setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan di Kantor Komnas HAM 27 Juli 2022 saat dia belum ditetapkan sebagai tersangka.

Komisioner Komnas HAM Bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara mengatakan, saat menjalani pemeriksaan, Bharada E dalam kondisi baik dan sehat.

Baca juga: Kabulkan Bharada E Jadi Justice Collaborator, LPSK: Punya Keterangan Penting

Bharada E juga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilayangkan oleh tim Komnas HAM.

"Tadi kondisnya (Bharada E) sehat, sangat baik dan bisa lancar merespons pertanyaan yang diberikan Komnas HAM," ucap Beka saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin.

Di tempat yang sama, Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan dan Pengawasan M Choirul Anam membantah anggapan bahwa Bharada E dalam kondisi tertekan.

Hasil pemeriksaan Bharada E hari ini, ujar Anam, akan menjadi catatan untuk menyusun rekomendasi kasus kematian Brigadir J dari sudut pandang pelanggaran HAM.

Anam mengatakan, keterangan kedua Bharada E ini semakin merujuk pada indikasi kuat terjadinya pelanggaran HAM dalam jenis obstruction of justice atau menghalang-halangi penegakan hukum.

"Jadi yang Bharada E juga sama, indikasi sangat kuat adanya obstruction of justice," ujar Anam.

Baca juga: Ini 3 Alasan Deolipa Gugat Bharada E hingga Kabareskrim secara Perdata

Untuk memberikan kesimpulan dari hasil penyelidikan yang sudah berjalan, Komnas HAM akan melakukan analsis dan menyusun laporan rekomendasi yang jadwalnya akan selesai Senin (22/8/2022) pekan depan.

Rekomendasi tersebut nantinya berisi garis-garis besar temuan penyelidikan Komnas HAM dan menetapkan status kasus pembunuhan Brigadir J sebagai pelanggaran HAM atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com