KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) terus berkomitmen mencetak sumber daya manusia (SDM) kelautan dan perikanan (KP) yang dinamis, produktif, dan bertalenta global untuk mewujudkan blue economy.
Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, saat ini BRSDM tengah bertransformasi menjadi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) seiring adanya transisi kelembagaan riset.
Transformasi tersebut merupakan langkah BRSDM dalam meningkatkan pengembangan SDM guna mendukung implementasi program prioritas Kementerian KP berbasis blue economy atau ekonomi biru yang digagas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Nyoman memaparkan, dalam mengimplementasikan blue economy, Kementerian KP memiliki lima program terobosan.
Lima program itu, yakni penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zona penangkapan, perluasan wilayah konservasi laut (30 persen laut laut NKRI), pengelolaan sampah laut, pengembangan budidaya laut, pesisir, dan tawar, serta pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil.
Baca juga: Tingkatkan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Kembangkan Ocean Institute of Indonesia
"Program tersebut tentu dapat terwujud melalui dukungan dan peran SDM KP yang terus dikembangkan kompetensinya BRSDM,” ujarnya pada Konferensi Pers Capaian Kinerja Kementerian KP Semester I Tahun 2022, Kamis (11/8/2022).
Dia menyebutkan, BRSDM akan mengembangkan kompetensi SDM KP melalui konsep infinity dengan padanan komponen penting, yakni pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan inkubasi bisnis.
Untuk bidang pendidikan, Nyoman menjelaskan, sistem vokasi menjadi kunci dalam menghasilkan lulusan yang dapat terserap di dunia usaha dan industri serta yang mampu menciptakan peluang usaha.
Strategi BRSDM dalam pencapaian pendidikan kelautan dan perikanan yang kompeten dan berdaya saing mencakup pembangunan sistem penyelenggaraan pendidikan berbasis industri dan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.
Baca juga: Jaga Keanekaragaman Hayati, Kementerian KP Bantu Tingkatkan Populasi Ikan Belida
Kemudian, disertai pula dengan metode pembelajaran menggunakan teaching factory, meningkatkan sarana dan prasarana, serta membangun sistem pendidikan berbasis digital dan teknologi informasi.
Saat ini, Kementerian KP memiliki 20 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri dari 11 satuan pendidikan tinggi (10 politeknik dan 1 akademi komunitas) dan sembilan satuan pendidikan menengah, yakni Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM).
Adapun jumlah peserta didik aktif saat ini mencapai 7.335 orang. Sementara itu, jumlah lulusan dari satuan pendidikan sejak berdiri hingga sekarang mencapai 50.984 orang.
Jumlah lulusan itu terdiri dari 19.292 lulusan dari pendidikan tinggi dan 31.692 lulusan dari pendidikan menengah.
Pada Semester I Tahun 2022, capaian lulusan SUPM yang telah dibekali dengan sertifikat kompetensi mencapai 845 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 333 lulusan telah terserap di dunia usaha dan dunia industri, baik dalam maupun luar negeri, seperti Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Taiwan.
Baca juga: Tingkatkan Ekspor Rumput Laut, Kementerian KP Gelar Pelatihan untuk Para Pembudidaya