Selain itu, SDV juga dikembangkan berbasis manajemen tepat guna, keberlanjutan, dan berorientasi meningkatkan ekonomi sehingga diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Baca juga: Kembangkan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Luncurkan SFV dan Rancang OII
SFV juga memadukan program-program prioritas Kementerian KP terkait pembangunan kampung budidaya dan juga program-program sebelumnya yang dimiliki BRSDM, yaitu Desa Inovasi dan Desa Mitra.
Nyoman mengatakan, bisnis proses SFV tidak lepas dari core BRSDM, yakni kolaborasi fungsi antara pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan inkubasi bisnis/usaha mikro kecil menengah (UMKM) modern.
Kolaborasi fungsi itu berperan dalam menciptakan ekonomi tumbuh, masyarakat bekerja, lingkungan lestari, dan berbasis digital.
“Melalui SFV, kami ingin membangun dari hulu sampai hilir dengan memasukan aspek-aspek teknologi dan manajemen tepat guna yang diharapkan ini dapat memberikan pengungkit dorongan bagi pembangunan desa ke depan,” ucapnya.
Adapun kolaborasi yang terlaksana dalam pembangunan SFV, salah satunya adalah kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).
Baca juga: Smart Fisheries Village Kementerian KP Jadikan Desa Mandiri dan Go Global
Kerja sama tersebut terkait dengan penyediaan data potensi desa, pemberian rekomendasi desa SFV, sinergitas kegiatan pendamping desa dan penyuluh perikanan, sinergitas kegiatan dengan Desa Cerdas, serta alokasi dana desa untuk kegiatan SFV.
BRSDM turut menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) dalam hal pendampingan pembentukan koperasi primer dan koperasi sekunder dan sinergitas kegiatan penyuluh koperasi dan penyuluh perikanan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga turut andil dalam kerja sama tersebut, yakni dalam pendampingan pembentukan desa wisata, pendampingan inisasi startup KP, dan pendampingan peningkatan kualitas produk UKM.
BRSDM juga bekerja sama dengan Minapoli dalam hal memberikan pelatihan dan pendampingan untuk peningkatan kualitas UMKM, serta memasukkan UMKM KP dalam jaringan Minapoli.
Sebagai contoh, BRSDM berkolaborasi dengan XL Axiata dalam hal sinergitas kegiatan SFV dengan Desa Digital Nusantara XL di kawasan pesisir.
Baca juga: Kementerian KP Latih Nelayan Kaltim untuk Perawatan Motor Kapal Perikanan dan Produksi Alat Tangkap
BRSDM juga berkolaborasi dengan PT Telkom Indonesia dalam hal pendampingan pembentukan koperasi primer dan koperasi sekunder, serta sinergitas kegiatan penyuluh koperasi lapangan dan penyuluh perikanan.
BRSDM juga menggandeng Smart City and Community Innovation Center (SCCIC) perguruan tinggi Indonesia dalam hal sinergitas kegiatan SFV dengan Smart City SCCIC pada lokasi Indramayu.
Kegiatan itu pun mendapat dukungan dari pemerintah daerah (pemda) setempat, dalam hal alokasi dana desa untuk kegiatan SFV.
Pemda juga menyediakan lokasi pelatihan dan menyiapkan pelaku utama KP untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan, hingga menyediakan lokasi untuk menjadi Command Center Desa.
Sebelumnya, pada Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BRSDM menuju BPSDM Tahun 2022, pada 2 Agustus 2022, Menteri Trenggono menegaskan, kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul.
Baca juga: Dorong Keberlanjutan Perikanan, Kementerian KP dan ASEAN Kembangkan Refugia Perikanan
BRSDM yang nantinya bertransformasi menjadi BPSDM harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkrit.
Peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas KKP dan menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan pemanfaatan inovasi teknologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.