Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDRI, Partai Pecahan PDI Resmi Mendaftar sebagai Calon Peserta Pemilu 2024

Kompas.com - 06/08/2022, 16:11 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Rakyat Indonesia (PDRI) resmi mendaftarkan diri sebagai calon peserta pemilihan umum (Pemilu) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sabtu (6/8/2022).

"Hari ini kami dari PDRI mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu tahun 2024," kata Ketua Bidang Organsiasi PDRI Sudarsono usai menyerahkan berkas pendaftaran kepada Ketua Komisioner KPU Hasyim Asy'ari di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Sabtu.

Sudarsono mengatakan, partai yang dia pimpin itu sudah berdiri sejak 2015. Bahkan, pendiri PDRI pernah menjadi bagian dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di masa lalu.

Untuk diketahui, partai ini mulanya berdiri dengan nama Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), kemudian menjadi PDRI setelah kongres di Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Demokrat Daftar Pemilu, Tak Bareng Nasdem dan PKS

"PDRI ini partai lama sebenarnya, jadi tahun 2015 itu kongres PPDI memutuskan untuk berganti nama menjadi PDRI, kongresnya di Surabaya," tutur Sudarsono.

Kongres berikutnya pada 2020, pengurus PDRI sepakat mencoba peruntungan mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024.

"Kemudian kongres terakhir November 2020 dilaksanakan kemudian diputuskan untuk kembali ikut Pemilu," ujar dia.

Di tempat yang sama, Ketua Komisioner KPU Hasyim Asy'ari memberikan apresiasi kepada pengurus PDRI sekaligus menjelaskan kelanjutan proses pendaftaran partai peserta Pemilu.

Baca juga: KPU Ungkap PPP-PAN-Golkar Akan Daftar Pemilu Bersama, PKB Bareng Gerindra

Hasyim mengatakan bahwa pada tahap awal KPU akan memeriksa kelengkapan berkas pendaftaran dan masih bisa diperbaiki hingga batas akhir 14 Agustus 2022.

"Kalau sampai batas akhir setelah sipol ditutup kemudian dicocokan dengan apa yang dibawa tim PDRI dan KPU akan diterbitkan berita acara kalau lengkap dinyatakan lengkap kalau tidak lengkap dinyatakan tidak lengkap," tutur Asy'ari.

Sejarah perpecahan PDI

Berbicara PDRI tak terlepas dari tragedi "Kudatuli" yang terjadi pada 27 Juli 1996 silam.

Mengutip Kompas.com, awalnya PDI merupakan partai yang dibentuk dari penggabungan sejumlah partai politik yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.

Peristiwa itu terjadi pada 1973, saat Orde Baru berkuasa.

Baca juga: Sekjen PDI-P Minta Pemerintah dan Komnas HAM Ungkap Aktor Intelektual Peristiwa Kudatuli

Perseteruan kubu internal PDI memuncak ketika Megawati Seokarnoputri dicalonkan menjadi Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya 2-6 Desember 1993.

Soeharto yang tidak senang dengan pencalonan Megawati kemudian menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com