Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Presiden Korsel Nyatakan Ingin Segera Hadiri KTT G20 di Bali

Kompas.com - 28/07/2022, 18:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol di Seoul pada Kamis (28/7/2022).

Usai bertemu, keduanya pun menggelar konferensi pers bersama.

Dalam keterangan persnya, Presiden Yoon menyatakan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia.

"Pemerintah Korsel memberikan dukungan penuh kepada Indonesia sebagai Presidensi G20. Saya sangat menantikan November tahun ini untuk  menghadiri KTT G20 di Bali," ujar Presiden Yoon dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Bertemu Bos-bos Perusahaan Korsel, Jokowi Persilakan Lapor bila Hadapi Masalah di Lapangan

"Dan saya akan bekerjasama secara proaktif dengan Indonesia agar KTT G20 ini berjalan sukses," tuturnya.

Presiden Yoon menyebutkan, dirinya dan Presiden Jokowi memiliki pandangan yang sama soal ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara.

Kedua pemimpin negara tersebut khawatir dengan ancaman yang ada.

Sehingga, Presiden Yoon dan Presiden Jokowi sepakat berupaya bersama untuk menyatukan masyarkaat internasional dalam menghadapi hal itu.

Lebih lanjut, Presiden Yoon juga menyampaikan bahwa Korsel dan Indonesia akan melakukan kerja sama yang intensif terkait situasi di Ukraina, yakni soap pangan dan krisis energi.

Baca juga: Bertemu 10 Bos Perusahaan Korsel, RI Kantongi Komitmen Investasi Rp 100,69 Triliun

Kedua negara juga akan terus berupaya untuk pemulihan demokrasi di Myanmar dan akan terus berupaya agar krisis kemanusiaan segera diakhiri.

Presiden Yoon mengakui setelah melakukan dialog dengan Presiden Jokowi, dirinya merasa punya banyak kesamaan.

"Mengingat tahun depan kita akan menyambut peringatan 50 tahun hubungan diplomasi Korsel-Indonesia, diharapkan strategic partnership kedua negara dapat selangkah lebih maju," katanya.

"Untuk itu saya berharap agar memiliki lebih banyak kesempatan untuk bersua dan berkominiasi dengan Pak Presiden Jokowi," tambah Presiden Yoon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com