Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Brigadir J, Anggota DPR Yakin Kapolri Profesional Tak Bakal Lindungi Anggota

Kompas.com - 25/07/2022, 17:53 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Ali meminta masyarakat mempercayakan pengusutan kasus Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau tewasnya Brigadir J pada Polri.

Ia percaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak akan mempertaruhkan nama baik instansinya dalam penanganan perkara tersebut.

“Kerja-kerja panjang yang dilakukan kepolisian ini tidak mungkin akan dipertaruhkan hanya untuk satu orang atau melindungi orang tertentu,” sebut Ali pada wartawan, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Anggota Komisi III Pastikan DPR Tetap Awasi Penanganan Kasus Brigadir J meski Sedang Resesi

Ali menyampaikan, Listyo mesti membongkar perkara ini secara profesional dan terbuka untuk mengembalikan kepercayaan publik.

Harapannya, semua pihak menunggu pernyataan Polri dan tidak memberikan berbagai pendapat yang justru akan kontraproduktif dengan proses penanganan perkara.

“Kita percayakan mereka, Pak Kapolri dan jajarannya untuk melakukan penyidikan pada kasus ini,” tutur dia.

Ali tak ingin membandingkan penanganan perkara yang dilakukan Polri dan TNI terkait dugaan keterlibatan anggotanya pada tindak pidana tertentu.

“Setiap kasus berbeda-beda, beda tempatnya, beda case-nya. Sehingga penanganannya pun membutuhkan waktu berbeda-beda,” jelasnya.

“Jadi tidak bisa membanding-bandingkan itu, tapi Insya Allah (kematian Brigadir J akan diungkap, akan terungkap,” pungkas dia.

Diketahui saat ini pihak kepolisian belum menentapkan tersangka kasus tewasnya Brigadir J. Adapun perkara ini ditangani oleh Polda Metro Jaya dan Bareskrim Mabes Polri.

Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dugaan pelecehan, pengancaman, serta percobaan pencabulan pada istri Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Baca juga: Diantar Irwasum, Tim Forensik Polri Penuhi Panggilan Komnas HAM Terkait kasus Brigadir J

Sedangkan Bareskrim Mabes Polri tengah melakukan penyidikan dugaan pembunuhan Brigadir J.

Diketahui Brigadir J disebut meninggal dunia di rumah Sambo yang terletak di kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (18/7/2022).

Dalam waktu dekat, pihak kepolisian bakal melakukan autopsi ulang untuk mencari tahu penyebab kematian Brigadir J. Di sisi lain, Komnas HAM juga ambil bagian dalam proses menyelidiki perkara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com