Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Setujui Pembangunan Pabrik CPO Mini dan Minyak Makan Merah Berbasis Koperasi

Kompas.com - 18/07/2022, 14:40 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyetujui pembangunan pabrik minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mini dan minyak makan merah (red palm oil/RPO) berbasis koperasi yang diyakini bakal menjadi solusi bagi para petani sawit.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, petani sawit selama ini ketergantungan menjual tandan buah segar (TBS) sawit ke industri, padahal industri minyak goreng terkonsentrasi di Pulau Jawa.

"Petani kadang-kadang kesulitan menjual TBS-nya atau harganya rendah karena mereka tidak punya teknologi untuk mengolah sawitnya menjadi CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) dan menjadi minyak makan," kata Teten selepas rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7/2022).

"Nah sekarang dengan Pak Presiden tadi sudah menyetujui untuk pembangunan (pabrik) minyak makan merah berbasis koperasi, ini saya kira akan menjadi solusi," ucap dia.

Baca juga: Ini Jurus Kemenperin untuk Memperlancar Ekspor CPO

Sebab, kata Teten, 35 persen produksi sawit berasal dari petani mandiri dengan luas lahan mencapai 41 persen dari total lahan kebun sawit yang ada di Indonesia.

Menurut Teten, pabrik tersebut ditargetkan dapat memproduksi 10 ton minyak makan merah per hari dari 50 ton sawit yang ekuivalen dengan hasil sawir dari kebun seluas 1.000 hektar.

"Jadi setiap seribu hektar itu akan ada ini, pabrik ini dan sekarang sudah ada sebenarnya beberapa koperasi petani sawit yang luasan lahannya di atas 1.000 hektar, ini udah siap," ujar Teten.

Ia menyebutkan, wilayah yang sudah siap antara lain berada di Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan, tetapi Jokowi ingin agar dibangun pabrik pilot atau percobaan terlebih dahulu.

Berdasarkan rencana, pabrik pilot itu dapat mulai dibangun lada Januari 2023 karena mesin produksinya masih berada di tahap detail engineering design (DED) oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).

"Nanti akan kita putuskan (pilot-nya di mana) tapi salah satunya ya tentu Sumatera, Kalimantan, tapi ada koperasi-koperasi yang juga secara keuangan mereka bisa bikin, membangun sendiri dengan keuangan dan mereka juga kan koperasi ini punya anggota cukup besar," kata Teten.

Baca juga: Hingga 31 Agustus, Sri Mulyani Hapus Tarif Pajak Ekspor CPO dan Turunannya

Teten pun menyampaikan, minyak makan merah unggul dibandingkan minyak goreng sawit pada umumnya karena diklaim lebih sehat.

Ia mengatakan, minyak makan merah memiliki kandungan vitamin A dan dapat mencegah terjadinya stunting pada anak.

"Kalau minyak goreng yang sekarang yang warna bening itu kan di-bleaching ya, dibersihkan, justru vitamin A-nya kebuang. Nah jadi kalau minyak makan merah ini kandungan pro vitamin A-nya sangat tinggi," ujar Teten.

Ia juga yakin, minyak makan merah yang terdistribusi ke pasaran dapat mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng sawit yang menyebabkan kenaikan harga dalam beberapa waktu terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com