Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Keluarga Brigadir J Beri Penjelasan soal Peretasan Ponsel hingga Rumah "Dikepung" Polisi

Kompas.com - 17/07/2022, 17:38 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Choirul Anam mengeklaim timnya mendapat penjelasan mengenai apa-apa saja yang menimpa keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat dalam beberapa hari terakhir.

Nofriansyah atau Brigadir J merupakan polisi yang meninggal di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo. 

Salah satu penjelasan yang diterima Komnas HAM adalah mengenai peretasan telepon selular (ponsel) keluarga Brigadir J pasca penembakan di rumah.

"Termasuk juga soal handphone (ponsel) ya. Bagaimana ada masalah peretasan, kapan itu peretasan terjadi, karakternya seperti apa, polanya seperti apa, kami juga dapat," ujar Anam dalam keterangan video, Minggu (17/7/2022).

Selain itu, Anam mengatakan Komnas HAM turut mendapat penjelasan mengenai rumah keluarga Brigadir J di Jambi yang dikepung polisi.

Berdasarkan pengakuan keluarga Brigadir J, rumah mereka sempat didatangi banyak polisi.

Baca juga: Komnas HAM Mohon Dukungan Publik Usut Kematian Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo

"Kami juga dikasih keterangan peristiwa itu (pengepungan) backgroundnya apa, konteksnya apa, kapan waktunya, momentumnya apa, dan siapa yang datang ke sana," tuturnya.

Adapun informasi-informasi tersebut Anam dapat saat Komnas HAM berkunjung ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir J.

Komnas HAM sudah memintai keterangan pihak keluarga Brigadir J pada Sabtu (16/7/2022) kemarin.

Hingga saat ini, Komnas HAM masih berada di Jambi untuk terus menggali informasi.

WA keluarga Brigadir J diretas

Foto ponsel Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Yosua alias Brigadir J pada aplikasi WhatsApp tidak lagi bisa diakses, Selasa (12/7/2022).KOMPAS.com/Suwandi Foto ponsel Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Yosua alias Brigadir J pada aplikasi WhatsApp tidak lagi bisa diakses, Selasa (12/7/2022).
Sebelumnya, Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J mengaku bahwa, nomor WhatsApp dan media sosial dirinya, istrinya, dan kakak Brigadir J diretas.

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi, Ponsel Keluarga Brigadir J Diretas, Sejumlah Pesan Dihapus, dari Siapa dan Apa Isinya?

"Orang itu mau menyelidiki kami, mencari sesuatu terkait almarhum untuk mengaitkannya dengan kami," kata Samuel di rumah duka, di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Selasa (12/7/2022).

Pada aplikasi WhatsApp tertulis, 'Kami menemukan upaya login yang biasanya tidak Anda gunakan. Kami sudah mengunci akun Anda untuk mengamankannya'.

Rumah Brigadir J dikepung polisi

Rumah orangtua Brigadir J di kompleks perumahan guru SD di Sungaibahar, Jambi, dikepung polisi, Selasa (12/7/2022).

Kedatangan kepolisian ke rumah duka itu hanya untuk menjelaskan kronologi penembakan terhadap Brigadir J di rumah Kadiv Propam, Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com