Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Kendala Pencarian Harun Masiku, Jubir KPK: Mencari Orang yang Sudah Terkenal Mudah, tapi…

Kompas.com - 12/07/2022, 17:54 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri membeberkan kendala pencarian Harun Masiku.

Harun merupakan tersangka dugaan tindak pidana korupsi proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024, yang hingga kini masih berstatus buron.

“Pencarian DPO (daftar pencarian orang) ini masing-masing berbeda, kompleks pencariannya,” sebut Ali dalam program Gaspol! Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Ia menyampaikan, Harun adalah DPO yang tidak banyak dikenal oleh masyarakat.

Namanya baru tenar, setelah ia terjerat dalam perkara dugaan korupsi tersebut.

Baca juga: 900 Hari Harun Masiku Buron, Upaya Apa Saja yang Dilakukan KPK untuk Menangkapnya?

“Kalau kemudian mencari orang yang sudah terkenal, gampang. Mudah karena masyarakat sudah familiar. Tapi kalau Harun Masiku baru ramai ketika ada perkara ini,” paparnya.

Ali lantas membandingkan sosok Harun dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

“Kalau orang membandingkan dengan (penangkapan) Nazaruddin, dari dulu sudah terkenal, bahkan dia jadi bendahara partai besar, orang semua tahu,” tutur dia.

Namun ia menegaskan proses pencarian Harun saat ini tetap menjadi komitmen KPK.

Sebab lembaga antirasuah itu punya tanggung jawab menyelesaikan kewajibannya.

Ali menuturkan, di internal, kinerja lembaga antirasuah itu selalu diawasi dan dievaluasi oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Baca juga: Saat ICW Gemas Harun Masiku Buron 900 Hari dan Sanggahan KPK...

“Jadi tidak kemudian membiarkan keberadaan buronan ini, karena itu tentu jadi pertanyaan Dewas, evaluasi. Masyarakat juga, kami memahami ingin Harun Masiku tertangkap, termasuk DPO yang lain,” imbuh dia.

Diketahui Harun masuk dalam daftar buronan pada 29 Januari 2020. Berlanjut 30 Juli 2021 namanya masuk sebagai daftar buronan internasional serta Red Notice Internasional (Interpol).

Setelah 900 hari lebih menghilang, KPK tak kunjung menemukan dan menangkap Harun.

Indonesia Corruption Watch (ICW) lantas mempertanyakan komitmen KPK dalam penanganan perkara ini.

Di sisi lain, Ketua KPK Firli Bahuri memastikan pihaknya akan terus mengejar Harun.

“Saya yakin sampai hari ini dia tidak bisa tidur nyenyak. Sampai kapan pun akan dicari oleh KPK. Hanya tunggu waktu dia pasti tertangkap,” kata Firli ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, 18 Mei 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com