Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

Diplomasi Jokowi

Kompas.com - 24/06/2022, 15:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RENCANA kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina yang sampai saat ini masih dilanda perang dan kunjungan ke Rusia--setelah menghadiri pertemuan G7 di Jerman, 26-28 Juni--tidak hanya menarik, tetapi penting.

Kunjungan ini mengingatkan kunjungan Presiden Jokowi ke Afganistan, yang juga masih perang pada 29 Januari 2018.

Di Kyiv, Ibu Kota Ukraina, Presiden Jokowi akan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan di Moskwa akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Kedua presiden itu selama beberapa bulan terakhir menjadi sorotan dunia karena perang di Ukraina.

Kita katakan menarik, karena kunjungan dilakukan ketika perang masih berlangsung. Kata Menlu Retno Marsudi, "situasi yang tidak normal."

Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin di Moskow, pada 26 April 2022, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, Ukraina, pada 8 Mei 2022. via AP PHOTO Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin di Moskow, pada 26 April 2022, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, Ukraina, pada 8 Mei 2022.
Jokowi juga merupakan presiden pertama dari Asia yang ke Ukraina di saat perang sekaligus ke Rusia. Para pemimpin negara Eropa pun bahkan hanya mengunjungi Ukraina.

Pertengahan April lalu, empat presiden negara Eropa--Presiden Polandia Andrzej Sebastian Duda, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, Presiden Estonia Alar Karis, dan Presiden Latvia Egils Levits-- mengunjungi Ukraina.

Sebelumnya, bulan Februari, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Italia Mario Draghi, dan Presiden Romania Klaus Iohannis, mengunjungi Ukraina.

Kunjungan mereka sebagai bentuk dukungan pada Ukraina. Sejak semula mereka--negara-negara Eropa--berpihak pada Ukraina. Karena itu, mereka memberikan bantuan senjata.

Sementara kunjungan Jokowi adalah untuk mendorong terciptanya perdamaian. Itulah sebabnya, Indonesia menolak permintaan Ukraina untuk memberikan bantuan senjata.

Hal itu mempertegas sikap Indonesia yang mendukung dicarinya jalan perdamaian.

Karena itu, Presiden Jokowi mengimbau agar perbedaan antarnegara bisa diselesaikan secara damai selaras dengan amanat yang termaktub dalam Pasal 2 ayat 3 Piagam PBB: "Semua Anggota harus menyelesaikan persengketaan internasional dengan jalan damai sedemikian rupa sehingga perdamaian dan keamanan internasional, dan keadilan, tidak terancam."

Kunjungan penting

Seorang pria berdiri melihat sebuah bangunan yang hancur selama serangan, di Borodyanka, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu, 4 Juni 2022. AP PHOTO/NATACHA PISARENKO Seorang pria berdiri melihat sebuah bangunan yang hancur selama serangan, di Borodyanka, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu, 4 Juni 2022.
Kunjungan Presiden Jokowi kita katakan penting, tentu dalam konteks peran Indonesia dalam mengusahakan perdamaian dunia.

Pembukaan UUD 1945 menyebutkan salah satu alasan dibentuknya pemerintah RI adalah untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Amanat konstitusi itu diwujudkan dalam berbagai partisipasi dan kontribusi aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.

Kontribusi pada perdamaian dunia dimulai sejak pada tahun 1957, saat itu Indonesia mengirimkan 559 personel infantri sebagai bagian dari "United Nations Emergency Force" (UNEF) di Sinai.

Pengiriman tersebut diikuti dengan kontribusi 1.074 personel infantri (1960) dan 3.457 personel infantri (1962), sebagai bagian dari "United Nations Operation in the Congo" (ONUC) di Republik Kongo.

Peran serta Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia itu dilanjutkan hingga kini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com