JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan, partainya akan mencari mitra koalisi yang setara untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Syaikhu, PKS akan mencari mitra koalisi yang mau duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.
"PKS akan terus berjuang mencari mitra koalisi yang setara, yang mau duduk sama rendah berdiri sama tinggi," ungkap Syaikhu dalam pidato politiknya di acara Rapimnas PKS, Senin (20/06/2022).
"Mitra koalisi yang memiliki platform pembangunan yang sama, ingin sama-sama membawa perubahan dan kemajuan," ucap dia.
Baca juga: Profil Ketua Umum PKS: dari Nur Mahmudi Ismail hingga Ahmad Syaikhu
Syaikhu pun menyoroti dinamika politik yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir.
Apalagi, sejumlah partai politik saat ini tengah gencar menjajaki komunikasi politik, bahkan beberapa sudah ada yang mengerucut untuk membentuk koalisi.
Tetapi, hingga kini belum ada sosok calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang yang hendak diusung di Pemilu 2024.
"Kita memasuki fenomena baru dalam politik Indonesia, yakni terjalinnya koalisi antar partai tanpa didahului siapa tokoh capres dan cawapresnya," kata Syaikhu.
Baca juga: Syaikhu Sebut “Presidential Threshold” 20 Persen Jadi Kendala Lahirnya Kepemimpinan Nasional
"Saat ini partai-partai berkoalisi tanpa harus menunggu kepastian siapa capres-cawapresnya," ujar dia.
Bagi PKS sendiri, lanjut Syaikhu, salah satu kriteria penting kandidat capres-cawapres bukan hanya mampu memenangkan kontestasi pilpres tetapi juga bisa menyatukan seluruh anak bangsa.
Baca juga: Ahmad Syaikhu Klaim Kesejahteraan Buruh Meningkat jika PKS Menang Pemilu
Oleh sebab itu, PKS akan terus membuka komunikasi politik dengan pimpinan partai-partai politik untuk mencari tokoh yang diharapkan mampu membawa Indonesia yang lebih baik.
"Salah satu kriteria penting kandidat capres-cawapres PKS adalah kombinasi pasangan pemimpin yang tidak hanya mampu memenangkan kontestasi, tetapi juga dia memiliki kapasitas untuk memimpin dan menyatukan bangsa," ucap Syaikhu.
"Kran komunikasi politik terus terbuka. PKS terbuka untuk duduk bersama mengusung politik kebangsaan, politik negarawan, politik kolaborasi yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok dan golongan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.