Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Kasus Covid-19 Mulai Naik Satu Bulan Setelah Lebaran

Kompas.com - 10/06/2022, 19:27 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, kasus Covid-19 mengalami kenaikan satu bulan atau 38 hari setelah libur Lebaran 2022.

"Ada kenaikan kasus Covid-19, baik kasus harian maupun kasus mingguan, pada hari ini sejumlah 558 setelah hari ke-38," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Syahril mengatakan, berkaca pada gelombang kasus Covid-19 setelah libur Lebaran 2021, kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada hari ke-27 setelah Lebaran.

Baca juga: Kemenkes: 4 Pasien Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Divaksinasi Lengkap

Sementara itu, kenaikan kasus Covid-19 juga terjadi setelah libur Natal tahun 2021 pada hari ke-24.

"Begitu pun kalau kita lihat kasus Covid-19 di DKI Jakarta betul juga ada kenaikannya setelah hampir sebulan setelah lebaran maupun setelah pasca nataru," ujar dia.

Meski demikian, Syahril mengatakan, kondisi Covid-19 saat ini masih terkendali. Hal itu ditandai denga angka positivity rate di bawah 5 persen dan transmisi komunitas yang rendah.

"Positivity rate kita 1,15 persen sementara standar WHO di bawah 5 persen, transmisi komunitas di indonesia masih rendah 1,03 per 100 ribu per minggu, sementara Level 1 oleh WHO di bawah 20 kasus," tutur dia.

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Meningkat 31 Persen di Indonesia, Ini 9 Faktor Pemicunya

Lebih lanjut, Syahril mengatakan, kasus tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate) di bawah 5 persen dan kasus kematian per minggu di bawah 1 persen.

"Angka-angka ini menujukkan kita semua walaupun ada kenaikan kasus setelah Lebaran 1 bulan ini, tapi angka-angka standar yang diberikan WHO kita masih dibawah standar semua," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com