Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PAN Ingin Ada 3 Paslon pada Pilpres 2024 agar Situasi Politik Tidak "Pengap"

Kompas.com - 05/06/2022, 05:00 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berharap ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024.

Menurutnya keberadaan tiga paslon dibutuhkan untuk mencegah situasi politik yang tajam di masyarakat.

“Yang paling penting saya ingin tiga kandidatnya karena kita punya pengalaman (Pilpres) 2004 dan 2009 itu bagus,” papar Zulhas ditemui dalam Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Pelataran, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Baca juga: Hadiri Silaturahim Nasional KIB, Ini Penjelasan Ketua Projo

Ia memandang, Pilpres 2004 dan 2009 lebih baik karena tak hanya diikuti oleh dua paslon capres dan cawapres.

Namun situasi politik kian memanas dalam Pilpres 2014 dan 2019 karena hanya dua paslon yang bersaing.

Maka, lanjut Zulhas, KIB sepakat untuk menjadi koalisi yang terbuka dengan menerima figur dari internal maupun eksternal partai politik (parpol) di dalam koalisi yang ingin bergabung.

“Pengap ini kan (Pilpres) 2014, 2019 (karena) calonnya dua. Itu kira-kira, jadi (koalisi) akan terbuka,” sebut dia.

Diketahui KIB merupakan koalisi yang terdiri dari PAN, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Soal Usung Capres dari Luar KIB, Ketum PAN: Pak Ganjar, Pak Anies Bisa

Koalisi itu terbentuk pasca Zulhas bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, 12 Mei 2022.

Dalam Silaturahim Nasional ini, ketiga partai menandatangani nota kesepahaman yang menjadi dasar kerja sama politik ketiganya.

Namun ketiga ketua umum parpol tersebut menyampaikan bahwa KIB belum membahas figur yang bakal ditunjuk sebagai capres dan cawapres untuk menghadapi kontestasi Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com