Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Impor Kedelai, Megawati: Orang Indonesia Pragmatis, Maunya Gampang

Kompas.com - 02/06/2022, 06:03 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri heran dengan pemerintah Indonesia yang masih sering memutuskan untuk impor barang ketimbang ekspor.

Salah satu yang disorot Megawati adalah kedelai. Dia mempertanyakan kenapa hingga saat ini kedelai masih impor dari luar negeri.

"Saya banyak bicara pada beliau (Presiden Jokowi). 'Pak, kita ini segala ada, Pak. Tapi research kita itu maunya... Orang Indonesia ini terlalu pragmatis'. Saya bilang, 'maunya gampang doang, impor, impor.' Kenapa enggak 'ekspor, ekspor', gitu. Kedelai kenapa kita impor hayo?" ujar Megawati dalam seminar nasional bertajuk 'Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta', Rabu (1/6/2022).

Baca juga: Megawati: Yang Coba Kenalkan Ideologi Selain Pancasila Pindah ke Negara Lain Saja

Megawati yang pernah bersinggungan dengan petani menegaskan Indonesia bisa berdiri dengan kaki sendiri.

Namun, Megawati menduga Indonesia tidak punya niat untuk itu. Menurutnya, Indonesia lebih suka mengambil cara yang mudah, yakni impor.

"Kapan kita mau maju? Pak Jokowi bilang 2045 Indonesia Emas," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Megawati menantang para rektor yang hadir dalam seminar agar berdebat dengannya soal ekspor.

Tantangannya itu disambut riuh tepuk tangan.

Lebih lanjut, Megawati mengenang masa-masa dirinya masih menjabat Presiden bertahun-tahun yang lalu.

Kala itu, Megawati mengaku kerap menyuruh protokolernya untuk memberitahu kepada setiap tamu negara bahwa Indonesia memiliki segalanya.

Baca juga: Jawaban Jokowi saat Megawati Minta Aktivitas Tambang Ditutup...

"Kalau tamu saya mau nanya, 'apa yang ada di Indonesia?' Jangan ngomongnya begitu. Tapi suruh bilang begini, 'apa yang tidak ada di Indonesia?' Supaya saya bisa jawab, 'kamu maunya apa? Indonesia ini segala ada'. Sombong ndak saya sebagai Presiden? Sombong," tutur Megawati.

Meski demikian, Megawati memaknai kesombongannya itu sebagai bentuk kebanggaan terhadap Indonesia.

"Tapi itu kan kebanggaan. Dan ternyata kita memang punya. Tapi kan banyak yang belum diolah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com