JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo bertemu KSAU Amerika Serikat (AS) Jenderal Charles Q Brown Jr di AS, beberapa waktu lalu.
Pertemuan Fadjar dan Charles merupakan salah satu dari sejumlah kegiatannya selama berada di AS.
Dalam pertemuan itu, salah satu topik pembicaraannya yakni mengenai nasib pengadaan jet tempur F-15IDN.
“Kedua pemimpin juga membahas inisiatif modernisasi pertahanan Indonesia, termasuk pengadaan pesawat F-15IDN,” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau) yang diterima Kompas.com, Senin (23/5/2022).
Adapun nama F-15IDN sendiri pemberian kode khusus untuk Indonesia. Pesawat tersebut memiliki nama asli F-15EX.
Baca juga: Cara TNI AU Disegani di Kawasan, Tidak Ada Kata Menyerah di Tengah Keterbatasan
Dalam kesempatan ini, Charles memuji TNI AU atas peran penting yang telah dimainkannya dalam mendukung otoritas sipil Indonesia, terutama saat menangani Covid-19.
Charles juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi kuat Indonesia dalam kursus pendidikan militer profesional di United State Air Force Academy (USAFA) atau Akademi Angkatan Udara AS, sekaligus menekankan perspektif tidak ternilai yang diberikan siswa Indonesia saat di kelas.
Charles juga berterima kasih kepada Fadjar atas upayanya dalam mendukung latihan bilateral Cope West 2021 antara Indonesia dan AS, dan menggarisbawahi pentingnya latihan untuk kesiapan dan interoperabilitas.
Dalam kunjungannya di AS, Fadjar menerima kehormatan penuh dan dianugerahi Legion of Merit di Pangkalan gabungan Anacostia-Bolling, AS.
Untuk diketahui, AS telah menyetujui penjualan 36 unit F-15IDN dan berbagai peralatan militer lainnya senilai hampir 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 200 triliun kepada Indonesia pada Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Penerbang Helikopter C-725 Caracal TNI AU Latih Kemampuan Penembakan Roket RD-702 MOD4
“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik,” kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Associated Press (AP), Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.